Bocah 8 Tahun Tewas Setelah Baterai Ponsel Meledak
8 Year Boy Death Due Explode Mobile Phone Battery
Reporter : Rahmat Kartolo
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Putu Fernanda, bocah usia delapan tahun tewas terkena ledakan baterai telepon seluler (ponsel), setelah dibakar bersama temannya di depan rumah kostnya di Banjar Taman Sari Anyar, Desa Banjar Anyar, Kediri Tabanan, Bali.
Bocah asal Br. Munduk Kendung Desa Munduk Tumpeng, Negara, Jembrana, Bali itu meregang nyawa setelah sempat menjalani perawatan dokter setelah pahanya tertancap baterai ponsel yang meledak saat di bakar.
"Kejadian tersebut tidak dilaporkan, namun kita proaktif ke temat kejadian perkara, tapi korban dan keluarganya sudah tidak ada," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polisi Resort (Polres) Tabanan Ajun Komisaris Eko Kurniawan, Kamis, (10/1/2013) seperti dilansir Inilah.
Awalnya, korban yang tinggal di rumah kontrakan bersama orang tuanya I Made Eka Darmawan yang berprofesi sebagi sopir bus Gunung Harta, sekitar pukul 19.00 wita korban asyik bermain dengan Maulina Rovika (2,5 tahun) di depan rumah tanpa diawasi orang tuanya. Kedua bocah tersebut kemudian iseng membakar bakar sampah dimana salah satunya adalah baterai ponsel.
Tak lama kemudian terdengar suara ledakan yang membuat korban Putu Fernanda berteriak kesakitan. Ternyata, pada paha kaki kirinya tertancap baterai ponsel yang terbakar. Dan saat baterai ponsel dilepas, darahpun mengucur deras dari luka di pahanya tersebut. Orang tua korban I Made Eka Darmawan bersama warga bernama Mustakim, akhirnya membawa korban ke Rumah Sakit Umum Tabanan.
Namun sayang, karena korban mengalami pendaraan hebat, sekitar pukul 22.10 Wita korban meninggal dunia. Jenazah korban kemudian dibawa untuk dimakamkan di rumah duka di Br Munduk Kendung Desa Munduk Tumpeng Negara, Jembrana, Bali.
Jakarta (B2B) - Putu Fernanda, eight-year-old boy was killed caught the blast mobile phone battery (cell phone), after being burned with a friend in front of a rented house in Banjar Taman Sari Anyar, Banjar Anyar village, Kediri, Tabanan, Bali.
Boy from Br. Munduk Kendung, Munduk Tumpeng Negara, Jembrana, Bali was dying after a thigh underwent medical treatment after which exploding cell phone battery stuck when burned.
"The incident was not reported, but we are proactive to the crime scene, but the victim and his family is not there," said the Head of the Criminal Investigation Unit (Kasatreskrim) Police Resort (Police) Tabanan Assistant Commissioner Eko Kurniawan, Thursday (10/1/2013 ) as reported Inilah.
Initially, the victim stayed in a rented house with his parents, I Made Eka Darmawan who works as a bus driver Gunung Harta, at around 19:00 pm the victim playing with Maulina Rovika (2.5 years) in front of his parents' house without supervision. The boys were then burn garbage which is one of cell phone batteries.
Shortly thereafter sound of an explosion which made Fernanda Putu of victims screamed in pain. Apparently, the left leg thigh burning mobile phone stuck battery. And when the phone battery is stuck in the thigh is released, blood pouring from the wound in his thigh. Parents of victims I Made Eka Darmawan with resident named Mustakim, eventually bringing of victims to the Tabanan General Hospital.
But unfortunately, because the victim severe bleeding, at around 22:10 pm the victim died. Dead bodies was taken for burial in the Br Munduk Kendung Desa Munduk Tumpeng Negara, Jembrana, Bali.
