960 Kasus Kebakaran Landa Jakarta, Tewaskan 35 Orang
960 Fire Cases in Jakarta Kill 35 People
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Hari Utomo
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) - Jakarta dilanda kebakaran sebanyak 960 kali sejak Januari hingga November 2012. Jumlah ini meningkat dibanding 2011 sebanyak 953 kasus. Akibatnya, 5.783 kepala keluarga atau 21.373 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Amukan si jago merah juga menyebabkan 35 orang meninggal dunia dan 91 orang luka-luka. Bahkan 21 petugas pemadam juga ikut mengalami luka-luka saat berupaya memadamkan kobaran api. Sementara kerugian materi yang ditimbulkan sebesar 282 miliar.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Dinas Damkar dan PB) DKI Jakarta, Paimin Napitupulu mengatakan dari 960 kasus kebakaran sepanjang 2011, kasus kebakaran tertinggi terjadi di Jakarta Timur sebanyak 247 kasus. Disusul Jakarta Barat 212, Jakarta Selatan 195 kasus, Jakarta Utara 188 kasus, dan Jakarta Pusat 118 kasus. Sementara di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu tidak ada kasus kebakaran.
"Penyebab kebakaran masih didominasi korsleting listrik dengan 624 kasus. Disusul akibat kompor 83 kasus, puntung rokok 46 kasus, karena lampu 1 kasus, serta 206 kasus disebabkan lain-lain," kata Paimin.
"Saya mengimbau warga waspada dan hati-hati dalam penggunaan listrik. Warga sebaiknya menggunakan peralatan listrik yang standar dan memeriksa instalasi listrik rumah secara berkala, minimal 10 tahun sekali," ujar Paimin, Jumat (30/11).
Barisan Sukarelawan
Selain itu, kata Paimin, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai bahaya kebakaran dan cara penanggulangannya serta membentuk Barisan Sukarelawan Kebakaran (Balakar) di lima wilayah DKI Jakarta.
”Balakar memang sangat diperlukan di setiap lingkungan masyarakat, terutama di hunian padat penduduk. Karena keberadaan mereka sangat dekat dengan masyarakat," ungkapnya.
Jakarta (B2B) - Jakarta has 960 fire cases since January-November 2012. The number increases compared to that in 2011, namely 953 cases. Consequently, 5,783 families or 21,373 people lost their houses.
The fire also killed 35 people and injured 91 people. 21 fire fighters were also injured when trying to put out the fire, the material loss reached Rp 282 billion.
Chair of Firefighting Agency and Disaster Mitigation of DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, says that out of 960 cases in 2011, mostly happened in East Jakarta (247 cases), West Jakarta (212 cases), South Jakarta (195 cases), North Jakarta (188 cases), and Central Jakarta (118 cases). As in Kepulauan Seribu administrative regency, there was no case at all.
“It is mostly caused by short circuit (624 cases), exploding stove (83 cases), cigarette butt (46 cases), lamp (1 case), and others (206 cases),” says Paimin.
“I recommend people to be cautious and careful in using electricity. People should use standardized electricity appliances and check house electricity installment routinely at least once in 10 years,” said Paimin on Friday (30/11).
Groups of Volunteers
Besides, Paimin said, he also informs people about the danger of fire and ways to deal with it while establishing Balakar (Group of Fire Volunteers) in five regions in DKI Jakarta.
“Balakar is needed in every place, particularly in dense area because it is close to people,” he said.
