Pemerintah Luncurkan 4 Kebijakan untuk Stimulus Pasar
Gov`t Launches New Policies to Stimulus Market
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemerintah meluncurkan empat paket utama kebijakan yang merupakan respon atas gejolak yang terjadi di sektor keuangan dalam beberapa hari terakhir.
"Yang pertama, yang terkait upaya memperbaiki neraca transaksi berjalan atau current account defisit dan menjaga nilai tukar rupiah," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Presiden, Jumat (23/8).
Hatta memaparkan empat poin yang menjadi bagian dari paket pertama untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan dan menjaga nilai tukar.
Pertama, mendorong ekspor dengan memberikan additional deduction tax atau pengurangan pajak untuk sektor padat karya yang memiliki ekspor minimal 30% dari total produksi.
Kedua, menurunkan impor migas dengan meningkatkan porsi penggunaan biodiesel dalam porsi solar dikategorikan mandatori sehingga akan mengurangi konsumsi solar yang berasal dari impor. "Kebijakan ini akan menurunkan impor migas secara signifikan," ujar Hatta.
Ketiga, menetapkan pengenaan pajak barang mewah yang berasal dari impor seperti mobil CBU dan branded product dari 75% pada saat ini menjadi 125%-150%.
Keempat, pemerintah akan melakukan langkah-langkah memperbaiki ekspor mineral dengan memberikan relaksasi prosedur yang terkait dengan quota.
Paket kedua, lanjut Hatta, merupakan paket yang bertujuan menjaga pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.
Dalam paket kedua, pemerintah akan memberikan insentif dengan menjaga defisit fiskal pada kisaran 2,38%. Dengan menjaga defisit pada batas aman ini, ujarnya, pemerintah memastikan pembiayaan APBN Perubahan 2013 dalam kondisi aman.
Selain itu, ujarnya, pemerintah juga akan memberikan insentif additional tax deduction atau pengurangan pajak untuk industri padat karya, memberikan relaksasi pembatasan fasilitas kawasan berikat untuk produk domestik, penghapusan PPN buku, dan pengapusan PPNBM untuk produk dasar yang sudah tidak tergolong barang mewah.
Paket ketiga, lanjut Hatta, terkait dengan menjaga daya beli masyarakat dan tingkat inflasi.
Terkait dengan hal ini, ujarnya, pemerintah akan mengubah tata niaga dari mengacu pada skema pembatasan quantitas atau menggunakan quota menjadi mekanisme yang mengandalkan pada harga. "Untuk menjaga inflasi, pemerintah akan bekerja sama dengan BI," katanya.
Adapun paket keempat berkaitan dengan percepatan investasi. Terkait hal ini, pemerintah akan menyederhanakan perizinan dengan mengefektifkan fungsi pelayanan terpadu satu pintu dan menyederhanakan jenis-jeis perizinan yang menyangkut kegiatan investasi.
Jakarta (B2B) - The government launched four economic policy packages in response to the financial sector upheaval in recent days.
“The first one is related to the effort to improve current account deficit and maintain the exchange rate,” Coordinating Minister for Economic Affairs Hatta Rajasa delivered the speech about the policy packages in Presidential Palace, Friday (8/23).
He elaborated four points that are part of the first package to improve current account deficit and maintain the exchange rate.
First, stimulate exports by providing additional tax deduction for labor-intensive sectors that have export at least 30% of the total productions.
Second, reduce oil imports by increasing biodiesel usage portion in the diesel portion designated as mandatory that will reduce consumption of diesel from imports. “This policy will significantly reduce oil imports,” Hatta said.
Third, set tax level on luxury goods that are imported, such as CBU cars and branded products, to 125% -150% from the current tax level of 75%.
Fourth, the government will take the necessary steps to improve mineral exports by providing relaxation of procedures related to quota.
The second package, Hatta said, is aimed to maintain economic growth and people’s purchasing power. The government will provide incentive by maintaining the fiscal deficit in the range of 2.38%.
According to him, if the deficit is maintained at this safe limit, the government can secure the revised 2013 State Budget funding.
Moreover, he added, the government will also provide additional deduction for labor-intensive industries, relaxation of bonded zone facility restriction for domestic products, removal of VAT book, and elimination of tax on luxury goods for basic products that are not classified as luxury goods.
The third package is associated with maintaining people’s purchasing power and inflation. In this case, Hatta said, the government will change the trade system to a mechanism that relies on price from the current mechanism of quota restrictions. “In order to curb inflation, the government will work together with Bank Indonesia,” he said.
The fourth package is related to the acceleration of investment. The government will simplify the licensing by making one stop service function more effectively and simplify the types of investment related to licensing.
