BI: Investor Asing Ingin Tahu Bagaimana Kita Atasi Neraca Pembayaran
BI: Foreign Investors Want to See How We Solve Our Balance of Payments
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai masalah neraca pembayaran Indonesia harus segera diatasi guna memperoleh kepercayaan dari dunia internasional tentang kondusivitas perekonomian di Tanah Air.
"Di Indonesia tantangan jangka pendek yang harus kita selesaikan adalah masalah neraca pembayaran. Itu yang dilihat oleh kreditor luar negeri, kemudian oleh investor, bagaimana Indonesia mengatasi masalah jangka pendek ini," ujar Mirza usai pengambilan sumpah jabatan di Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis.
BI mencatat defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal ke dua 2013 sebesar US$2,5 miliar, menurun dibandingkan NPI pada kuartal satu sebesar US$6,6 miliar.
Kendati demikian, menurut Mirza, pemerintah bersama BI harus bisa membuat jumlah defisit jauh lebih baik, terutama terkait dengan pengurangan impor.
"Dalam jangka pendek kita harus bisa kurangi impor, karena ekspor dalam jangka pendek juga tidak akan mudah untuk ditingkatkan walau kita sudah lihat tanda-tanda bahwa China pertumbuhan ekonominya tampaknya sudah tidak turun lagi," tutur Mirza.
Menurut Mirza, situasi perekonomian global khususnya bagi Indonesia masih cukup menantang, terlebih dengan kebijakan penutupan pemerintahan (shutting down) yang dilakukan oleh Amerika Serikat baru-baru ini.
"Kita lihat di Amerika sudah tiga hari mereka berdebat masalah APBN mereka sehingga sebagian dari fungsi pemerintahan itu tutup. Tapi karena ia memang negeri pencetak dolar sekarang masih belum kelihatan dampaknya. Tapi kalau ini berlangsung terlalu lama pasti berdampak bagi yang lainnya juga," ujarnya.
Mirza menilai hal itu sebagai bagian dari pemulihan ekonomi AS. Untuk jangka pendek, peluang ekspor dari Indonesia ke negara tersebut belum begitu terlihat namun secara jangka menengah dinilai ada harapan.
Jakarta (B2B) - Senior Deputy Governor of Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara said problem in Indonesia`s balance of payments needs to be sorted out immediately to regain international confidence in the country`s economy.
"Short term challenge that we have to deal with is problem in balance of payments. Foreign investors want to see how we solve our short term problem," Mirza said here on Thursday.
Bank Indonesia recorded a deficit of US$2.5 billion in its balance of payments in the second quarter of 2013, down from US$6.6 billion in the previous quarter.
Despite the improvement, the government and BI should be able to cut the deficit further by reducing imports, he said.
"In short term we must reduce imports as it is still difficult to raise exports in short term despite favorable signs with China succeeding in halting a downtrend in its economic growth," he said.
He said the global economy provides a big challenge especially for Indonesia after the US government shutdown.
"The US government has in the past three days been locked in debate over state budget and a big part of the government agencies have been shutdown," he said.
If the problem besetting the United States is allowed to last too long other countries would also feel the impact. In short term there has been no sign of a revival of Indonesian exports to the United States , but the prospect is encouraging in mid term.
