Kapal Asing Ilegal Ditenggelamkan, Pemerintahan Jokowi Harus Konsisten

Widodo Administration Must Be Consistent in Sinking Ilegal Fishing Vessels

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kapal Asing Ilegal Ditenggelamkan, Pemerintahan Jokowi Harus Konsisten
Foto: Puspen TNI

Jakarta (B2B) - Pengamat militer Salim Said berharap pemerintahan Joko Widodo konsisten bersikap tegas dengan menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.

"Sikap tegas ini jangan sampai mengendur lalu perampok kembali merajalela. Kalau pemerintah tidak tegas, perairan Indonesia akan kembali menjadi sasaran pencurian ikan," kata Salim Said, yang juga Guru besar Universitas Pertahanan di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Salim, konsistensi pemerintah juga harus ditunjukan dengan penambahan jumlah armada kapal dan kecukupan anggaran untuk bahan bakar kapal perang. Sebab, percuma memiliki kapal bila tidak bisa berjalan karena tidak ada bahan bakar.

Salim juga menyatakan apresiasinya kepada pemerintah yang pada akhirnya bersikap tegas terhadap kapal-kapal nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Pemerintah, kata dia, tidak boleh membiarkan pencurian ikan terus terjadi di Indonesia.

"Penenggelaman kapal asing itu juga sudah diatur dalam hukum Indonesia. Boleh saja kapal yang mencuri di perairan Indonesia, bila tidak bisa diselesaikan dengan cara baik, ditenggelamkan untuk memberikan pelajaran kepada nelayan asing," tuturnya.

Salim mengatakan, setiap negara memiliki aturan hukum yang harus diikuti, termasuk oleh pendatang asing. Negara asal nelayan yang mencuri ikan pun tidak bisa mengintervensi hukum Indonesia.

"Misalnya warga negara Indonesia yang dihukum pancung di Arab Saudi. Tidak bisa pemerintah Indonesia memaksa negara Arab Saudi untuk mengikuti hukum Indonesia," katanya. Pemerintah melaksanakan operasi penenggelaman tiga kapal ikan asing ilegal di perairan Tanjung Pedas, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat.

Eksekusi penenggelaman dilakukan dengan penembakan oleh Kapal Pemerintah Napoleon dan Kapal Pemerintah Ketipas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kapal Negara Bintang Laut dari Badan Koordinator Keamanan Laut (Bakorkamla) serta peledakan dibantu tim dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.

Operasi berlangsung selama lebih kurang 1 jam 49 menit, sejak pukul 10.00 WIB hingga 11.49 WIB sampai ketiga kapal ikan asing tersebut selesai diledakkan dan mulai karam di perairan yang memiliki kedalaman antara 40-60 meter tersebut. (Ant)

Jakarta (B2B) - Indonesian military observer urged the Joko Widodo administration to be consistent in its operations to sink foreign vessels found fishing illegally in Indonesian waters.

"The Indonesian government should not hold back on its stern action to ensure that foreign fishing ships do not get a chance to return to Indonesian waters," Professor Salim Said of the Defense University said in here recently.

Said was responded to the move implemented by the government to explode, and thereby sink, foreign vessels found poaching fish in Indonesian waters.

He expressed hope that the government shows its consistency by increasing the number of naval ships and the funding for fuel for the warships. It would be useless to possess naval ships for the operation if they cannot be deployed due to shortage of fuel.

"Indonesia has regulated the sinking of foreign illegal ships in its law. Foreign vessels can be sunk to teach them a lesson for illegally fishing in Indonesian waters," Said added.

The professor further noted that he appreciated the move by the government, which has taken strong actions against foreign boats that poached fish in Indonesian waters. The government should not allow illegal fishing to be carried out in its waters, he emphasized.

He also pointed out that every country has laws and regulations that have to be abided by. The country where the poachers hail from cannot intervene in Indonesian law, he explained.

"For example, if an Indonesian citizen faces beheading in Saudi Arabia, Indonesia cannot intervene. It cannot force Saudi Arabia to follow Indonesias law," Said stated.

The Indonesian Navy on Friday sank at least three Vietnamese fishing vessels that entered Indonesian waters and carried out illegal fishing.

"We had been planning the drowning operation since Friday morning. Three fishing ships were going to be sunk. They were all from Vietnam," the Head of Information Office of the Indonesian Navy, First Admiral Manahan Simorangkir, was quoted as saying by local online media here on Friday last week.

Simorangkir stated that the ships had been detained and confiscated by the Indonesian government.