Kemayoran Bukan untuk Apartemen Mewah, kata Wapres

Indonesian VP Calls Lands in Kemayoran will Not Be Built Luxury Apartment

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kemayoran Bukan untuk Apartemen Mewah, kata Wapres
Foto: istimewa

Jakarta (B2B) - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengingatkan pemanfaatan lahan di Kemayoran, Jakarta Pusat yang rencananya akan dibangun untuk perkampungan atlet yang selanjutnya dijadikan rumah susun (rusun).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kembali membahas pemanfaatan lahan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/7) tentang pemanfaatan lahan milik Sekretariat Negara (Setneg) tersebut.  JK minta di atas lahan tersebut tidak dibangun apartemen mewah, melainkan rusun dengan subsidi dari pemerintah.

"Jadi Pak JK (Jusuf Kalla) bilang, lahan di Kemayoran jangan dibangun apartemen mewah lagi deh. Kita bangun apartemen subsidi hanya bayar iuran lingkungannya murah antara Rp 75-100 ribu per hari," kata Basuki, di Balaikota, Rabu (15/7).

Selain itu, masalah lain yang dibahas mengenai lahan yang masih diduduki oleh warga ilegal. Nantinya mereka akan direlokasi ke rusunawa yang sedang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Kita juga mau bahas soal pemanfaatan lahan-lahan di Kemayoran. Kan itu banyak sekali didudukin tanah-tanahnya," ujarnya.

Basuki menambahkan, Wapres juga meminta agar seluruh kawasan kumuh di ibu kota bisa ditata dengan rapi. Namun hal itu perlu waktu, karena untuk penyediaan rusunawa membutuhkan lahan dan proses pembangunan.

"Pak JK ingin seluruh kawasan kumuh itu ditata rapi, dorong mereka tinggal di rusun tapi kan mesti ada tanah kosong dulu buat bangun," ungkapnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta meminta lahan di Kemayoran untuk dibangun perkampungan atlet dalam rangka pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang. Usai digunakan untuk akomodasi atlet dan tamu negara lainnya, akan digunakan untuk rusun.

Jakarta (B2B) - Indonesian Vice President (VP) Jusuf Kalla reminded the utilization of lands in Kemayoran, Central Jakarta for athletes villages are planned to be built on the lands that eventually will be used as flats. 

Jakarta Governor Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama with the Indonesian VP are re-discussing here, recently, and Ahok said about special request from Mr Kalla or the land utilization owned by the State Secretary. Mr Kalla requested that the lands will not be built luxury apartment, but the government's subsidized flat.

"So Mr VP said, do not build luxury apartment on the lands anymore, By constructing subsidized apartment, the environment charge is cheap, we only have to pay amounted to 75,000 to 100,000 rupiahs per day," Ahok said.

Besides that, the other problem discussed is about the lands which are still occupied by illegal residents. Eventually they will be relocated to low-cost rental flats which are being prepared by the Government.

"We also want to discuss the utilization of lands in Kemayoran. There are many illegal residents occupying the lands," he told.

Ahok added, the VP also wants all slum areas  in the city to be arranged neatly. However it takes time, as for flats provision needs land and development process.

"Mr Kalla wants all slum areas to be arranged, encourage them to occupy the flats but it needs empty land to build ones," he disclosed.

As known, the government requests lands in Kemayoran to be built athletes village in order to the upcoming Asian Games 2018 implementation. After being accommodated by athletes and the other state guests, it will be used as flats.