Helikopter TNI AD Bell 412-EP Jatuh di Poso, Tewaskan 12 Penumpang dan Kru

Indonesian Military Helicopter Crashes, Killing 12

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Helikopter TNI AD Bell 412-EP Jatuh di Poso, Tewaskan 12 Penumpang dan Kru
Helikopter sejenis Bell 412-P yang jatuh di Poso pada Minggu (Foto: B2B/Mac)

SEBUAH helikopter militer Indonesia jatuh dan terbakar pada Minggu, yang mengudara untuk mendukung operasi penangkapan tokoh militan Islam paling dicari, kecelakaan tersebut menewaskan 12 orang penumpang dan kru.

Helikopter jenis Bell 412-EP helikopter itu mengangkut 13 prajurit TNI AD dan kru ketika jatuh sekitar 35 menit setelah lepas landas dari desa Watutau Kabupaten Poso, kata Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Panglima Kodam VII Wirabuana.

Dia mengatakan tim penyelamat mendapati reruntuhan helikopter terbakar di daerah terpencil dekat Desa Kasiguncu. Mereka bergegas ke tempat kejadian dan menarik 12 mayat dari puing-puing, termasuk seorang perwira menengah yang menjabat sebagai Komandan Korem.

Tim penyelamat saat ini masih mencari seorang prajurit yang hilang yang juga menumpang helikopter tersebut.

Pangdam Agus mengatakan sampai saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan helikopter berusia 3 tahun itu mengalami kecelakaan, meskipun kondisi cuaca diduga sebagai penyebab helikopter jatuh.

Lebih dari 2.500 pasukan keamanan, termasuk pasukan elit militer, meningkatkan operasi mereka tahun ini di Poso, kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi sarang kelompok militan, dan Polri didukung TNI AD berupaya keras menangkap teroris militan paling dicari, Abu Wardah Santoso. Dia memimpin jaringan East Indonesia Mujahidin, yang telah bersumpah setia pada kelompok Negara Islam.

Setidaknya lima anggota kelompok Santoso dibunuh oleh pasukan keamanan dalam sepekan terakhir. Anggota kelompok yang diduga bersembunyi di Poso, di mana lebih dari 1.000 orang tewas pada 2001 dan 2002 dalam kekerasan antara Kristen dan Muslim.

Media asing AP seperti dilansir MailOnline menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan berpenduduk sekitar 250 juta orang, kerap mengalami kecelakaan transportasi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pesawat dan tabrakan kereta api dan tenggelamnya feri.

AN INDONESIAN military helicopter crashed and burst into flames Sunday during a mission to capture the country's most wanted militant, killing at least 12 people on board.

The Bell 412-EP helicopter was carrying 13 soldiers and crew when it went down about 35 minutes after taking off from Poso district's Watutau village, said Maj. Gen. Agus Surya Bakti, the regional military chief overseeing South and Central Sulawesi provinces.

He said rescuers spotted the wreckage of the burning helicopter in a remote area of neighboring Kasiguncu village. They rushed to the scene and pulled 12 bodies from the debris, including a district military chief.

Rescuers were searching for a missing soldier who was aboard the helicopter.

Agus said it was not yet known what caused the 3-year-old helicopter to crash, though thunderstorms were thought to have played a part.

More than 2,500 security forces, including elite army troops, have intensified their operations this year in Poso, a mountainous district of Central Sulawesi province considered an extremist hotbed, to try to capture Indonesia's most wanted militant, Abu Wardah Santoso. He leads the East Indonesia Mujahidin network, which has pledged allegiance to the Islamic State group.

At least five members of the network were killed by security forces this past week. Members of the group are thought to be hiding in Poso, where more than 1,000 people died in 2001 and 2002 in violence between Christians and Muslims.

Indonesia, a sprawling archipelago nation of about 250 million people, has been plagued by transportation accidents in recent years, including plane and train crashes and ferry sinkings.