Hewan Kurban di DKI Jakarta Diperiksa 656 Tenaga Terdidik

Qurban Animal`s Health in Jakarta Will Examine by 656 Examiners

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Hewan Kurban di DKI Jakarta Diperiksa 656 Tenaga Terdidik
Foto: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta mengerahkan 656 tenaga pemeriksa hewan kurban,  untuk menjamin kualitas daging hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah laik konsumsi. Mereka terdiri atas 300 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, serta petugas dari Dinas Kelautan dan Pertanian serta suku dinas di lima wilayah dikerahkan untuk memeriksa kesehatan hewan sejak 22 September lalu.

"Kita sudah mulai melakukan pemeriksaan sejak 22 September lalu. Pemeriksaan dilakukan di tempat penampungan hewan yang tersebar di lima wilayah. Petugas kita dapat dukungan dari 300 mahasiswa IPB," kata Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Darjamuni di Balaikota DKI, belum lama ini.

Hingga saat ini, katanya lagi, sudah 150 lokasi penampungan hewan yang sudah diperiksa. Pemeriksaan meliputi kelengkapan administrasi seperti surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal. Sementara untuk kesehatan hewan, pemeriksaan meliputi suhu badan, mata, hidung, gigi, dan sampel darah.

Menurutnya, pengawasan penting dilakukan untuk memastikan hewan tersebut aman dikonsumsi atau terhindar dari penyakit yang membahayakan. Sejauh ini, tidak ditemukan hewan yang berpenyakit. Hanya saja, ada seekor sapi yang ditemukan kelelahan sehingga dipotong sebelum mati.

Sementara, saat hari pemotongan petugas juga akan berkeliling untuk memeriksa kondisi hewan setelah dipotong. Karena seringkali ditemukan penyakit cacing hati yang tidak dapat terdeteksi ketika hewan masih hidup.

"Jadi harus diperiksa juga saat hari pemotongan. Jika ada cacing hati akan dimusnahkan hatinya, tapi dagingnya tetap bisa dikonsumsi," ungkapnya.

Jakarta (B2B) - Jakarta Provincial Government Jakarta Maritime and Agriculture Department deploys 656 qurban (sacrificed) animal examiners to ensure the quality of qurban meat that will be consumed by the citizens as approaching Eid ul Adha 1435 Hijri. These examiners include students from Bogor Institute of Agriculture (IPB) as well as doctors from the Indonesian Veterinarians Association (PDHI). They have started examining qurban animals since Monday (9/22).

“Before the qurban animals slaughtered, the examiners are roaming around to check the health of qurban animals in animal shelters spread in five municipalities. In doing it, we got help from 300 IPB students and PDHI doctors,” stated Head of Jakarta Maritime and Agriculture Department, Darjamuni, recently.

According to Darjamuni, the examination includes checking of administration papers like animal’s health document (SKKH) from origin area as well as checking of animal’s health from its temperature, eyes, nose, teeth, and blood samples. Until now, 150 animal shelters have been checked.

“It is important to be done to ensure that qurban meat is fit for consumption. If there were qurban animals found suffering anthrax, nail, or mouth diseases, they will be directly separated and annihilated. But thus far, there is none. There is only one cow got fatigue, so it was slaughtered before dead,” he uttered.

In the slaughtering day, Darjamuni continued, the examiners will also roaming around to check the condition of qurban animals after being slaughtered. It is conducted because often times there were cases of animals suffered heartworms disease which cannot be detected if the animals still alive.

“So, the animals must also be examined during the slaughtering day. If heartworms disease was found, its liver will be annihilated, but the meat can still be consumed,” he told.