KTT G20, Prancis Dekati Indonesia dan India untuk Perkuat Pengaruh di Asia

France Taps India, Indonesia for `True` Partnerships

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


KTT G20, Prancis Dekati Indonesia dan India untuk Perkuat Pengaruh di Asia
KETUA G20: Di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia, Presiden Macron pertama kali bertemu dengan mitranya dari Indonesia, Presiden Joko Widodo kemudian bertemu PM India Narendra Modi [Foto: AFP/MailOnline]

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu [30/10] di sela kegiatan KTT G20 berupaya meningkatkan hubungan dengan India dan Indonesia, kata Kepresidenan Prancis, setelah Prancis terkunci dari pakta pertahanan antara AS, Inggris dan Australia.

Sejak kehilangan kesepakatan kapal selam utama dengan Canberra, yang bergabung dengan aliansi AUKUS untuk menentang China dengan lebih baik, Prancis berupaya mendekati negara-negara Asia terkemuka untuk hubungan strategis yang lebih dalam di kawasan Pasifik.

Di sela-sela KTT G20 di Roma, Presiden Macron pertama kali bertemu dengan mitranya dari Indonesia, Presiden Joko Widodo kemudian bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi, dengan fokus pada pengaruh ekonomi yang tumbuh di kawasan tersebut dan persaingan antara Amerika Serikat dan China.

"Ada keinginan bersama untuk melangkah lebih jauh dengan strategi Indo-Pasifik," kata pihak Prancis setelah berbicara dengan PM Modi. Pertemuan lanjutan akan berlangsung pekan depan untuk menyempurnakan agenda bersama.

Prancis dan India, yang pertama kali mendefinisikan strategi Indo-Pasifik pada 2018, menemukan "konvergensi yang hebat ... pada prinsip-prinsip panduan tindakan kami di Indo-Pasifik: kepercayaan, kemerdekaan, dan persatuan", kata kepresidenan.

Macron juga bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Roma dan mereka "setuju untuk bekerja sama untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai area stabilitas dan kemakmuran".

Prancis menganggap dirinya sebagai kekuatan di Pasifik berkat kepemilikan luar negeri seperti Kaledonia Baru dan Polinesia Prancis dan sedang mengejar ambisi untuk menggunakan pengaruh yang lebih besar di kawasan itu, khususnya melalui Asia Tenggara.

Presiden Macron dan Presiden Jokowi berbicara selama setengah jam dan "memutuskan untuk bekerja pada kemitraan strategis sejati di Indo-Pasifik", kata istana Elysee Prancis.

Ini terutama akan "mencakup pertanyaan tentang transisi ekologi, dukungan untuk lapangan kerja dan pertumbuhan di Indonesia dan kebangkitan pasca-Covid", tambah presiden Prancis.

Pembicaraan itu dilakukan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian ke Jakarta menyusul penunjukan Indonesia memimpin G20 setelah Italia.

Presiden Jokowi dan mitranya dari Prancis juga meninjau koordinasi di ASEAN, blok regional Asia Tenggara, di mana Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta, memainkan peran penting.

Prancis akan memimpin kepresidenan Uni Eropa pada 2022 seperti dikutip AFP yang dilansir MailOnline.

EMMANUEL Macron on Saturday sought to beef up ties with India and Indonesia, France's presidency said, after Paris was locked out of a defence pact between the US, UK and Australia.

Since losing a major submarine deal with Canberra, which joined an AUKUS alliance to better counter China, France has sought solace in leading Asian nations for deeper strategic ties in the Pacific region.

On the sidelines of the G20 summit in Rome, President Macron first met his Indonesian counterpart Joko Widodo followed by Indian Prime Minister Narendra Modi, focussing on the growing economic clout of the region and the rivalry between the United States and China.

"There was a common willingness to go further with the Indo-Pacific strategy," the French side said after talks with Modi. A followup meeting would take place next week to flesh out a joint agenda.

France and India, which first defined an Indo-Pacific strategy in 2018, found "a great convergence ... on the guiding principles of our actions in the Indo-Pacific: trust, independence and unity", the presidency said.

Macron also met South Korean President Moon Jae-in in Rome and they "agreed to work together to make the Indo-Pacific an area of stability and prosperity".

France considers itself a power in the Pacific thanks to overseas possession such as New Caledonia and French Polynesia and is pursuing ambitions to wield greater influence on the region, particularly through Southeast Asia.

Macron and Widodo spoke for half an hour and "decided to work on a true strategic partnership in the Indo-Pacific", said the France's Elysee palace.

It would notably "cover the question of the ecological transition, of support for employment and growth in Indonesia and the post-Covid revival", the French presidency added.

The talks came ahead of a Jakarta visit by French Foreign Minister Jean-Yves Le Drian with Indonesia due to take over the rotating G20 presidency after Italy.

Widodo and his French counterpart also reviewed coordination at ASEAN, Southeast Asia's regional bloc, where Indonesia, with a population of more than 270 million, plays a pivotal role.

France assumes the rotating EU presidency in 2022.