Tertunda, Kedatangan 100 Juta Vaksin AstraZeneca untuk Indonesia

Indonesia Says about 100 mln AstraZeneca Vaccine Doses Face Arrival Delays

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Novita Cahyadi


Tertunda, Kedatangan 100 Juta Vaksin AstraZeneca untuk Indonesia
COVAX: Selain AstraZeneca, Indonesia sangat bergantung pada vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech China untuk program vaksinasi yang dimulai pada bulan Januari dan bertujuan untuk menjangkau 181,5 juta orang dalam setahun [Foto: Reuters]

KEMENTERIAN Kesehatan RI mengalami penundaan sekitar 100 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca, karena masalah pasokan dapat menghambat program inokulasi negara itu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiking mengatakan dalam sidang parlemen bahwa Indonesia akan menerma 20 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui kesepakatan bilateral pada tahun 2021, alih-alih 50 juta dosis yang semula disepakati.

Sisa 30 juta dosis akan dikirim pada kuartal kedua tahun 2022, kata Menkes Budi. Indonesia juga dijadwalkan untuk menerima 54 juta dosis vaksin AstraZeneca secara bertahap melalui skema aliansi vaksin global COVAX, meskipun pembatasan ekspor India akan menunda pengiriman pada bulan April.

"Itu sesuatu yang tidak bisa kami terima dan sedang kami negosiasikan dengan AstraZeneca. Jadi itu 100 juta dosis vaksin yang jadwalnya masih belum jelas," katanya. 

AstraZenca tidak memberikan komentar. Sekretaris perusaahaan farmasi milik negara Bio Farma selaku perusahaan yang mendistribusikan vaksin, menolak berkomentar setelah pernyataan dari kepala eksekutifnya.

Menkes Budi mengatakan bahwa karena penundaan, tingkat vaksinasi perlu dipercepat antara Mei dan Juni, dosis yang tersedia akan diperuntukkan bagi para lansia dan guru. 

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Siti Nadia Tamizi mengatakan penundaan itu dapat berdampak pada program Indonesia "jika kami tidak mendapatkan vaksin lain sebagai pengganti." 

Selain AstraZeneca, Indonesia sangat bergantung pada vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech China untuk program vaksinasi yang dimulai pada bulan Januari dan bertujuan untuk menjangkau 181,5 juta orang dalam setahun seperti  dikutip Reuters yang dilansir MailOnline

Indonesia telah memberikan setidaknya satu suntikan vaksin kepada lebih dari 9,22 juta warganya.

INDONESIA´S health minister said on Thursday the schedule for around 100 million doses of AstraZeneca´s COVID-19 vaccines faced delays, as an official warned that supply issues could hamper the country´s inoculation programme.

Health minister Budi Gunadi Sadikin told a parliamentary hearing that Indonesia would receive 20 million doses of the AstraZeneca vaccine via a bilateral deal in 2021, instead of the 50 million doses initially agreed.

The remaining 30 million doses were due to be shipped by the second quarter of 2022, he said. Indonesia is also slated to receive 54 million doses of the AstraZeneca vaccine in phases via the COVAX global-vaccine alliance scheme, though Budi said Indian export restrictions would delay shipments in April.

"That´s something that we cannot accept and we´re negotiating with AstraZeneca. So that´s 100 million doses of vaccine whose schedule remains unclear," he said. AstraZeneca did not immediately respond to a request for comment. The corporate secretary of state-owned pharmaceutical company Bio Farma, which is distributing the vaccine, declined to comment ahead of a statement from its chief executive.

Budi said that due to the delays the rate of vaccination would need to be accelerated between May and June and available doses would be earmarked for the elderly and teachers. Siti Nadia Tarmizi, a senior health ministry official, told Reuters the delays could impact Indonesia´s programme "if we don´t get other vaccines as replacements."

Besides AstraZeneca, Indonesia relies heavily on vaccines produced by China´s Sinovac Biotech for its vaccination programme, which began in January and aims to reach 181.5 million people within a year in a bid to reach herd immunity.

Indonesia has administered at least one shot of vaccine to over 9.22 million people.