Indonesia Akan Eksekusi Mati Terpidana pada Jumat, kata Diplomat Asing

Indonesia to Hold Next Round of Executions on Friday - Diplomat

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Indonesia Akan Eksekusi Mati Terpidana pada Jumat, kata Diplomat Asing
Lapas Nusakambangan tempat eksekusi mati (Foto: MailOnline)

INDONESIA akan mengeksekusi para terpidana mati kasus narkoba termasuk seorang warga Pakistan, Jumat, kata seorang pejabat kedutaan Pakistan, eksekusi pertama sejak tahun lalu dengan hukuman mati 14 orang, sebagian terpidana mati adalah warga asing, sehingga memicu kecaman internasional.

Para pejabat Indonesia mengatakan 16 orang akan dieksekusi tahun ini, termasuk warga Nigeria, Zimbabwe dan Pakistan, meskipun belum dikonfirmasi rincian lebih lanjut.

Syed Zahid Raza, kuasa usaha di kedutaan Pakistan di Jakarta, mengatakan, kedutaan telah diberitahu tentang eksekusi dari warga Pakistan, Zulfikar Ali, yang divonis mati karena penyelundupan narkoba.

"Kami diundang untuk bertemu dengan para pejabat dari kantor jaksa agung yang mengatakan kepada kami tentang eksekusi mati akan berlangsung pada Jumat," kata Raza pada Selasa.

Seorang juru bicara kantor jaksa agung menolak untuk mengomentari jadwal eksekusi mati.

Pakistan pada Senin mendesak Indonesia untuk tidak mengeksekusi Zulfikar Ali, yang menuding kekhawatiran bahwa proses pengadilannya pada 2005 berlangsung tidak adil.

Zulfikar Ali akan mengajukan langkah hukum untuk menghindari diri hukuman mati dengan menyampaikan grasi kepada Presiden RI Joko Widodo, kata Raza.

Indonesia menyatakan menghadapi "darurat narkoba" dan menegaskan komitmennya tidak ada belas kasihan bagi para pengedar narkoba. Eksekusi mati oleh regu tembak memicu protes dari mancanegara meskipun survei menunjukkan sebagian besar warga Indonesia mendukung hukuman mati.

Tahun lalu, Australia memanggil pulang duta besarnya di Jakarta, dan Brazil mengatakan terkejut dan mengevaluasi hubungan dengan Indonesia setelah warganya dieksekusi.

Namun Presiden Widodo mengabaikan tekanan diplomatik dan bersumpah untuk meningkatkan perang terhadap narkoba yang menyasar Indonesia sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara untuk narkotika.

Eksekusi mati akan berlangsung di sebuah penjara dengan keamanan maksimum di Pulau Nusakambangan di Jawa Tengah namun belum diketahui berapa jumlah terpidana mati yang akan menghadapi regu tembak pekan ini.

Pihak berwenang belum memberikan rincian jumlah warga asing yang akan menjalani hukuman mati namun warga Perancis, Inggris dan Filipina masuk daftar dieksekusi, seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.

INDONESIA will execute several people including a Pakistani on Friday, a Pakistani embassy official said, its first executions since last year when it put to death 14 people, most of them foreign drug convicts, sparking an international outcry.

Indonesian officials have said 16 people will be executed this year, including citizens of Nigeria, Zimbabwe and Pakistan, though they have not confirmed any more details.

Syed Zahid Raza, charge d'affaires at the Pakistani embassy in Jakarta, said the embassy had been informed about the imminent execution of the Pakistani, Zulfikar Ali, convicted of smuggling drugs.

"We were invited to meet with officials from the attorney general's office today who told us the executions will take place on Friday," Raza told Reuters on Tuesday.

A spokesman for the attorney general's office declined to comment on any time frame.

Pakistan on Monday urged Indonesia to stay Ali's execution, citing concern that his 2005 trial had been unfair.

Ali will make a last-ditch attempt to escape the death penalty by appealing directly to Indonesian President Joko Widodo for clemency, Raza said.

Indonesia says it is facing a "drugs emergency" and has vowed no mercy for traffickers. Its executions by firing squad have caused outrage overseas though surveys show Indonesians are largely in favour of capital punishment.

Last year, Australia recalled its envoy to Jakarta, and Brazil said it was shocked and was evaluating ties after their citizens were executed.

But President Widodo has disregarded diplomatic pressure and vowed to ramp up a war on drugs in what is among Southeast Asia's biggest markets for narcotics.

The executions will take place at a maximum security prison on Nusakambangan Island in Central Java but it is not clear how many prisoners will face the firing squad this week.

Authorities have not given a breakdown of the numbers of foreigners on death row but citizens of France, Britain and the Philippines are known to be among them.