Helikopter TNI-AD Jatuh, Presiden Instruksikan Investigasi
President Order Investigation of Army Helicopter Crashed
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan helikopter MI-17 milik TNI AD yang jatuh di Kalimantan Utara dan merenggut sedikitnya 13 korban jiwa.
"Masih terlalu dini bagi kita untuk menyimpulkan penyebab terjatuhnya helikopter MI-17 yang bisa dikatakan relatif baru tersebut. Untuk itu diperintahkan untuk dilakukan investigasi mengenai apa yang menjadi penyebab jatuhnya helikopter tersebut," kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha di Jakarta, Minggu.
Julian mengatakan Presiden meminta para korban mendapat santunan dan meminta korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut ditangani cepat.
Seluruh korban selamat telah dievakuasi ke Rumah Sakit AL Tarakan, Kalimantan Utara.
Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas, sementara enam lainnya terluka akibat kecelakaan di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, kemarin (9/11).
Jakarta (B2B) - President Susilo Bambang Yudhoyono orders the investigation into the causes of the crash of an Army Helicopter MI-17 that killed 13 people in Kalimantan on Saturday.
"It is still too premature to draw a conclusion on the causes of the crash of the helicopter which is still relatively new. Therefore, the President ordered the investigation of the accident," Presidential Spokesman Julian A Pasha said here on Sunday.
Julian who was accompanying the President during a limited cabinet meeting at the guest room of the Heroes Cemetery Complex, said soldiers who died during carrying out their state tasks should be given compensation.
The President, Julian said, also asked that the dead victims should be evacuated soon.
It was reported that 13 people were killed and six others sustained injuries in the crash of the helicopter belonging to the Army.
