Museum di Kota Tua Jakarta akan Didaftarkan ke UNESCO

Six History Buildings in `Old City` Jakarta Will be Register to UNESCO

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Museum di Kota Tua Jakarta akan Didaftarkan ke UNESCO
Foto: kompas.com

Jakarta (B2B) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Pariwisata RI berencana mendaftarkan enam bangunan cagar budaya di kawasan Kota Tua di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat pada 2018 ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai salah satu situs warisan dunia.

Keenam bangunan yang layak masuk kategori peninggalan bersejarah dengan kriteria sebagai bangunan cagar budaya adalah, Museum Bahari, Museum Sejarah Jakarta, Museum Keramik, Museum Wayang, Museum Mandiri dan Museum Bank Indonesia.

"Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Pariwisata sedang melakukan perencanaan tahap awal untuk mendaftarkan enam bangunan di Kota Tua ke UNESCO tahun 2018 mendatang," kata Norviadi S Husodo, Kepala Seksi Pengembangan Unit Pengelola Kota Tua di Jakarta, belum lama ini.

Norviadi menjelaskan, untuk tahap awal langkah yang dilakukan antara lain, mengembangkan edukasi pemahaman tentang kawasan Kota Tua kepada seluruh lapisan masyarakat.

"Sedangkan tahap berikutnya mengadakan diskusi dengan UNESCO Jakarta tentang bangunan-bangunan mana yang bisa dipertahankan," ujar Norviadi.

Norviadi menuturkan, keindahan arsitektur bangunan dan tata ruang kota yang sangat dinamis, membuatnya menjadikan Kota Tua terbaik di Asia, bahkan salah satu di dunia. Itu terjadi saat era kolonial Belanda memimpin negeri ini.

Tak heran, Batavia Lama atau Oud Batavia, kala itu dijuluki para pedagang Eropa dan Asia sebagai “Mutiara dari Timur” dan “Ratu dari Timur”. Itu karena keindahan Kota Batavia yang mirip Amsterdam di Belanda dan sebagai pusat perdagangan di Benua Asia.

Jakarta (B2B) - Six cultural heritage buildings in Kota Tua, Tamansari Sub-District, West Jakarta, will be registered to the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) as a world heritage site.

Those buildings are Maritime Museum, Jakarta Historical Museum, Puppets Museum, Bank Mandiri Museum, and Bank Indonesia Museum.

“Jakarta Provincial Government together with Indonesian Tourism Ministry currently in the early stage of planning to register six buildings in Kota Tua to UNESCO in upcoming 2018,” stated Head of Kota Tua Management Unit Development Section, Norviadi S Husodo in here recently.

According to Husodo, the early stage includes educating the citizens about Kota Tua. The next stage is holding discussion with UNESCO Jakarta about which buildings that could be maintained.

“The beauty of buildings’ architectures and city’s layout, which were very dynamic, made Kota Tua the best in Asia and even one of the best in the world. It happened during the colonial era when the Dutch led this country,” he uttered.

Because of that, no wonder the Old Batavia at that was dubbed as 'the Pearl from the East’ and ‘Queen from the East’ by the European and Asian traders. That is because the beauty of Batavia City was similar to Amsterdam City in Holland, and also as the center of trading in Asia Continent.