Media Australia Soroti Ancaman Menteri Tedjo tentang `Tsunami Manusia` ke Australia

Indonesian Minister`s Threat to `Release a Human Tsunami of Asylum Seekers` towards Australia

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Media Australia Soroti Ancaman Menteri Tedjo tentang `Tsunami Manusia` ke Australia
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (kanan), PM Australia Tony Abbott (kiri atas) dan kedua terpidana mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan (Foto2: MailOnline)

MEDIA AUSTRALIA menuding salah seorang anggota kabinet Presiden RI Joko Widodo mengancam akan melepas para pencari suaka ke Australia sehingga terjadi ´tsunami manusia´ apabila Pemerintah Federal terus berupaya untuk menunda eksekusi mati terpidana mati duo Bali Nine.

Daily Mail Australia melansir bahwa ancaman tersebut dilontarkan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno bahwa Indonesia selama ini berperan menghalangi para imigran gelap yang ingin menuju Australia, seperti dilaporkan Fairfax Media.

Pernyataan tersebut muncul setelah para petinggi  pemerintah Indonesia tersinggung pada komentar Perdana Menteri Tony Abbott tentang bantuan Australia sebesar 1 miliar dolar Australia untuk membantu pemulihan di Aceh NAD setelah diterjang tsunami dan melarang turis dari Australia berkunjung ke Bali.

Tedjo, mantan Kepala Staf TNI AL (Kasal) angkatan laut, mengatakan Indonesia berperan penting menghentikan pencari suaka dari yang akan menuju Australia dalam pidatonya di Yogyakarta.

"Jika Canberra terus melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan Indonesia, Jakarta pasti akan membiarkan imigran ilegal pergi ke Australia," katanya.

"Ada lebih dari 10.000 [pencari suaka] di Indonesia saat ini. Jika mereka dibiarkan pergi ke Australia, hal itu akan mengakibatkan terjadinya tsunami manusia."

Tedjo - yang dikenal sebagai politisi vokal di Indonesia - menambahkan bahwa ´bukan masalah besar´ jika hubungan perdagangan dengan Australia terganggu setelah eksekusi dari Andrew Chan dan Myuran Sukuraman.

Dia mengatakan Australia adalah negara yang paling diuntungkan dari kesepakatan perdagangan kedua negara, dan bukan Indonesia yang lebih banyak diuntungkan.

"Australia akan mendapat tekanan di dalam negeri jika berhenti mengekspor ternak ke Indonesia karena Indonesia merupakan pasar utama Australia," kata Tedjo.

Menko Polhukam juga mengulang pernyataan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop sebelumnya untuk menukar Andrew Chan dan Sukuraman ditukar dengan tiga penyelundup narkoba Indonesia yang ditahan di Australia sebagai pernyataan tidak ´etis´.

Dia mengatakan Australia harus menghormati hukum Indonesia.

Pernyataan ini terkait dengan keberadaan duo Bali Nine telah berada selama satu pekan di Nusakambangan - karena eksekusi mati tertunda oleh permohonan banding dari terpidana mati lain yang dijadwalkan untuk dieksekusi bersama kedua warga Australia.

Chan dan Sukuraman dijatuhi vonis hukuman mati setelah mereka tertangkap mencoba menyelundupkan 8,3 kilogram dari Indonesia ke Australia.

Mereka telah menjalani hukuman selama 10 tahun di Lapas Kerobokan di Bali.

Chan berpindah agama menjadi penganut Kristen dan menjadi seorang pendeta selama berada di tahanan.besi.

Pada saat yang sama, Sukuraman belajar sebagai seorang seniman, bahkan mengajar narapidana lain untuk melukis.

AN INDONESIAN MINISTER has threatened to release a ´human tsunami´ of asylum seekers towards Australia if the Federal Government continues to fight for a stay of execution for the Bali Nine duo.

The warning came from the coordinating minister for political, legal and security affairs -Tedjo Edhy Purdijatno - to remind the government who was working to keep asylum seekers away from Australian shores, Fairfax Media reported.

It comes after Indonesian government officials took offence to Prime Minister Tony Abbott´s comments about Australia donating $1 billion in aid to help recovery after the Boxing Day tsunami along with threatening to discourage visitors to Bali.

Mr Tedjo, who is a former navy chief, said his government had been played a big part in stopping asylum seekers from making their way to Australia during a speech made at a Yogyakarta university broadcast on Metro TV.

´If Canberra keeps doing things that displease Indonesia, Jakarta will surely let the illegal immigrants go to Australia,´ he said.

´There are more than 10,000 [asylum seekers] in Indonesia today. If they are let go to Australia, it will be like a human tsunami.´

Mr Tedjo - who is an outspoken politician in Indonesia - added it was ´no big deal´ if trade relations with Australia fell apart following the executions of Andrew Chan and Myuran Sukuraman.

He said Australia was the nation that benefited most from the agreement, not Indonesia.

´Australia will in fact receive pressure domestically if it stops its livestock exports to Indonesia since Indonesia is Australia´s main market,´ Mr Tedjo said.

The minister also labelled Julie Bishop´s earlier request to spare Chan and Sukuraman in exchange for three Indonesia drug smugglers held in Australia as ´unethical´.

He said Australia needed to respect the laws of Indonesia.

This comes as the Bali Nine pair spent their seventh night at Nusakambangan - Indonesia´s ´Death Island´ - as they await the outcomes of appeals made by other prisoners who are scheduled to be executed alongside them.

Chan and Sukuraman were sentenced to death after they were caught trying to smuggle 8.3 kilograms from Indonesia to Australia.

They have spent the last 10 years inside Kerobokan prison in Bali.

Chan converted to Christianity and became a pastor while behind bars.

At the same time, Sukuraman trained as an artist, even teaching other inmates how to paint.