TNI AL Ledakkan Kapal Asing Pencuri Ikan di Perairan Ambon
Indonesian Navy Sink Again Two Illegal Foreign Fishing Vessels
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Setelah menenggelamkan tiga kapal asing berbendera Vietnam di Pulau Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) beberapa waktu lalu, Pemerintah RI kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengamankan wilayah perairan Indonesia dari para pencuri ikan.
Minggu pagi pukul 10.27 Wita, dua kapal berbendera asing, yaitu KIA Century 4 dan KIA Century 7 keduanya dari Papua Nugini (PNG) yang terbukti mencuri ikan di perairan Arafura, ditenggelamkan oleh kapal dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon di perairan Teluk Ambon, Maluku.
“(Penenggelaman kapal) Dibakar dengan diledakkan, sama saja seperti yang sebelum-sebelumnya,” kata Kadispen Lantamal IX Ambon Mayor Laut Eko Budimansyah di Ambon, Minggu siang.
Penenggelaman dua kapal pencuri ikan itu disaksikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Agus Sutoto, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Arie H. Sembiring, Wakapuspen TNI Laksma FX Agus Susilo, Kadispenal Laksma Mahanan Simorangkir, dan juga Danlantamal IX Laksma TNI Aru Sukmono.
Meski kedua kapal yang ditenggelamkan itu berbeda PNG, namun kapal yang masing-masing mencuri 200 ton dan 43 ton ikan campur itu memiliki awak kapal berkewarganegaraan Thailand dan Kamboja.
KIA Century 4 dinakhodai Thanapom Pamnisti dengan membawa 55 orang Anak Buah Kapal (ABK), masing-masing 28 orang berkebangsaan Thailand, dan 17 orang berkebangsaan Kamboja.
Adapun KIA Century 7 dinakhodai oleh Thong Ma Lapho, dengan membawa 17 ABK berkewarganegaraan Thailand, seperti dilansir Sekretariat Kabinet RI.
Jakarta (B2B) - After drown three foreign ships with Vietnamese flag in Anambas Island, Riau Islands some time ago, the government again showed the seriousness in securing Indonesian waters from the fish thieves.
Sunday (21/12) morning at 10:27 local time, two foreign flagged ships, ie KIA Century 4 and KIA Century 7, both from Papua New Guinea (PNG), which proved to have stolen the fish in the waters of the Arafura were sunk by Indonesian Navy of Navy's Main Base in Eastern Indonesia in Ambon, known as Lantamal IX Ambon in the waters of the Bay of Ambon, Maluku.
“Sinking of ships is done by blown up, just the same as before,” Public Relations Affairs Officer of Lantamal IX Ambon, Eko Budimansyah in Ambon on Sunday afternoon.
The Sinking of the two ships that have been stealing the fish were witnessed by Chief High Prosecutor of Maluku Agus Sutoto, Indonesia's Eastern Fleet Commander Rear Admiral Arie H. Sembiring, Deputy Head of Public Relations Indonesian Military Vice Admiral FX Agus Susilo, Chief of Naval Public Relations Admiral Mahanan Simorangkir and Lantamal IX Commander Admiral Aru Sukmono.
Although those both ships are the PNG flagged, but the ships, which each stole 200 tons and 43 tons of fish, have crew of Thailand and Cambodia citizenship.
Century KIA 4 with skipper Thanapom Pamnisti carrying 55-crew (ABK), respectively 28 Thai nationalities and 17 Cambodian nationalities.
As for the KIA Century 7 that skippered by Thong Ma Lapho, carrying 17-crew of Thai nationalities.
