Dana Ibadah Haji Dicurigai PPATK Terjadi Penyimpangan

PPATK Suspicious of Haji Irregularities in Fund Management

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Dana Ibadah Haji Dicurigai PPATK Terjadi Penyimpangan
Foto: hizbut-tahrir.or.id

Jakarta (B2B) - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menduga terdapat proses tidak transparan pada dana penyelenggaraan ibadah haji yang setiap tahun mencapai Rp80 triliun dan meraih bunga Rp2,3 triliun.

"Kami melihat ada proses yang tidak transparan. Dana penyelenggaraan Haji yang dikumpulkan dari Ongkos Naik Haji jamaah setiap tahunnya mencapai Rp80 triliun. Dari dana sebesar itu, PPATK mencatat bunga sebesar Rp2,3 triliun. Bunga sebesar itu bisa dibelikan apartemen ini," kata Kepala PPATK, Mohamad Yusuf kepada pers di kantornya, Rabu (2/1/13).

Dana penyelenggaraan ibadah haji yang dikelola Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama, kata Yusuf, sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi karena dinilai tidak transparan.

"Kita sudah serahkan kepada KPK hasil pemeriksaannya, bukan cuma analasia saja. Jadi laporannya lebih detail," ungkap Yusuf.

Menurut Yusuf, pihaknya menemukan pengganggaran dana ibadah haji yang tidak transparan. Ia mencontohkan, uang yang dibayarkan jamaah haji tapi di lapangan mendapat maktab yang jauh dari Masjidil Haram.

Jakarta (B2B) - Center Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK)) suspect there is not transparent process in which the costs of the pilgrimage every year to Rp80 trillion and took interest Rp2, 3 trillion.

"We saw there is a process that is not transparent. Funds collected from organizing pilgrims fare reached Rp80 trillion annually. Of the funds, recorded rate of Rp2, 3 trillion. Interest rate that can be bought this apartment, "said Chief , Mohammed Yusuf told reporters at his office on Wednesday (02/01/13).

Funds managed by organizing Hajj Directorate General of Hajj and Pilgrimage Organization, the Ministry of of Religion, said Yusuf, has been reported to the Corruption Eradication Commission as it was considered not transparent.

"We have submitted to the Commission the results of the examination, not just analisaque only. So it the report in more detail," said Yusuf.

According to Yusuf, it found budgeting Funds pilgrimage that is not transparent. He pointed out, the money paid out in the field pilgrims but the maktab got away from the Haram Mosque.