Kapolri: Pengajak Masuk ISIS di YouTube adalah Teroris Buronan Polisi
Indonesian Police Declared `Abu Muhammad al-Indonesia` in YouTube was a Fugitive Terorist
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kepolisian RI (Polri) menyatakan bahwa warga Indonesia yang berbicara dalam video berisi ajakan untuk bergabung dengan kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS), yang beredar di YouTube, adalah seorang teroris buronan Polri.
"Sejak ada teror, Kepolisian terus mengikuti pergerakan, ada upaya-upaya mengajak untuk mendukung kelompok ini (ISIS). Orangnya sudah teridentifikasi oleh kami, inisialnya B, dan memang itu buronan kami selama ini," kata Kapolri Jenderal Sutarman di Jakarta, Senin.
Menurut dia, WNI dalam video di YouTube berjudul "Joint the Ranks" yang mengajak warga Indonesia untuk bergabung dengan ISIS itu merupakan buronan kepolisian yang sudah setahun masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Yang jelas dia itu teroris yang masuk dalam target DPO kami," ujarnya.
Video berdurasi delapan menit yang diunggah oleh akun YouTube bernama Jihadology pada 22 Juli 2014 itu berisikan ajakan jihad, dimana seorang pria WNI yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesia mengajak warga Muslim Indonesia untuk bergabung dalam ISIS.
Sehubungan dengan munculnya video dukungan terhadap ISIS tersebut, Kapolri menegaskan bahwa Kepolisian akan melakukan tindak penegakan hukum terhadap siapapun yang terkait dengan tindakan-tindakan yang melanggar hukum.
Jakarta (B2B) - An Indonesian national who had called on Muslims to join the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) in a video broadcast on YouTube was a fugitive terrorist.
"The Indonesian police have been following the move to call on the people to join the organization (ISIS). We have identified the person, whose initial is B. He is our fugitive," Indonesian Police Chief General Sutarman said here on Monday.
The Indonesian national who had appeared on an eight-minute-long video in the YouTube broadcast under the title "Join the Rank" had been in the polices wanted list, he said.
The man called himself "Abu Muhammad al-Indonesia," he said, adding that the Indonesian police will take legal action against anyone involved in unlawful activities.
Sutarman said the Indonesian people should not be influenced by calls for supporting ISIS. Instead, they have been urged to take proactive steps to halt the dangerous move that can threaten the Indonesian peoples unity.
The police have been monitoring the situation, particularly after tens of Indonesians have gone to Syria. "At least 56 Indonesians are living in the country, and three have died," he said.
