GPS Wajib Dipasang di Tiap Taksi di Jakarta

Jakarta Governor Asked Every Taxi in Jakarta Required to Install GPS

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


GPS Wajib Dipasang di Tiap Taksi di Jakarta
Taksi masa depan di Eropa (Foto & Ilustrasi: MailOnline)

Jakarta (B2B) - Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mewajibkan setiap taksi di ibu kota dilengkapi dengan alat global positioning system (GPS), untuk mengantisipasi aksi kejahatan sehingga keberadaan taksi bisa terdeteksi.

Basuki mengatakan bahwa dinas perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sudah melakukan serangkaian perbaikan dari segi regulasi terkait jasa transportasi taksi di ibu kota.

"Setiap operator taksi di Jakarta diwajibkan memasang alat GPS untuk mengontrol armadanya," ujar Basuki, Kamis (4/12).

Meski demikian, kata Basuki, warga Jakarta tetap diminta waspada ketika hendak bepergian dengan taksi. Dia menyarankan warga memesan jasa layanan taksi menggunakan telepon atau aplikasi di smartphone.

"Makanya kita juga bilang masyarakat harus pakai smartphone. Anda harus bisa SMS, tanya. Jangan taksi datang langsung, naik saja itu bisa saja taksi tipuan. Dari ribuan taksi ada satu dua taksi tipuan, bisa saja terjadi," ungkapnya.

"Asal jangan kamu main cegat di jalan, itu bisa bahaya karena kita belum bisa cek pelat nomor asli atau palsu," katanya lagi.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga meminta warga memeriksa kembali identitas sopir taksi dan juga nomor taksi yang ditumpangi. "Perusahaan taksi bisa dicabut izinnya apabila terbukti ada oknum sopir taksi yang melakukan perampokan," tegasnya.

Jakarta (B2B) -  Jakarta Governor, Basuki 'Ahok' T Purnama asked every taxi in the capital city must be equipped with a Global Positioning System (GPS) in order to anticipate and minimize theft action. By so, taxi position can be detected.

Basuki disclosed, Jakarta Transportation Department has done improvements in terms of regulations related to taxi transport service in the city.

"Every taxi operator in Jakarta are required to install a GPS device to control the fleet," he said, Thursday (12/4).

He also appealed Jakartans to remain vigilant when they wanted to travel by taxi. He advised they booked taxi via the telephone or in a smartphone application.

"People should use a smartphone. You should be able to SMS and ask. Don't let the taxi to come to your house and then ride, this could be trickery. Of the thousands of taxis, scams can be done by one to two taxi. And do not try to intercept taxi on the street, it can be dangerous because we cannot check the license plate number, whether it is original or fake," he asserted.

Former regent of East Belitung also asks people to re-check the taxi driver's identity and its number. "Taxi company operational could be stopped forcibly if they are proven guilty regarding theft action in the taxi," he said.