Polri Selidiki Dugaan Sindikat Asing Terlibat Video Mesum Pedofilia

Indonesian Police Probe Foreign `Orders` for Child Pornography

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Polri Selidiki Dugaan Sindikat Asing Terlibat Video Mesum Pedofilia
Foto: istimewa

KEPOLISIAN RI (Polri) sedang menyelidiki apakah sindikat  pornografi anak memiliki hubungan dengan jaringan internasional, kata polisi, setelah video wanita dewasa terlibat hubungan intim dengan anak-anak di bawah umur dan menjadi viral di media sosial.

Polda Jawa Barat mengatakan tiga anak laki-laki, berumur tujuh tahun, yang terlibat dalam pembuatan video tersebut sekarang berada dalam perawatan pekerja sosial.

Sedikitnya lima orang ditangkap, termasuk ibu dua anak laki-laki, karena dicurigai melanggar undang-undang perlindungan anak dan pornografi dan dapat menghadapi hukuman 15 tahun penjara. Polisi sedang memburu seorang tersangka lainnya.

"Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa sutradara menjual videonya ke seseorang di Rusia dan Kanada," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus, seraya menambahkan menambahkan bahwa motif orang-orang yang terlibat adalah untuk mendapatkan uang.

"Kami masih menyelidiki dan berkoordinasi dengan unit kejahatan cyber nasional."

Sutradara video mesum tersebut mengaku menerima 31 juta rupiah untuk membuat video tersebut, kata media.

Indonesia tergolong rentan terhadap pornografi anak-anak dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur karena kemiskinan dan penegakan hukum yang lemah.

Pihak berwenang menghentikan 92 orang pedofilia dari Australia memasuki Indonesia tahun lalu, berdasarkan data imigrasi.

Dalam kasus yang mengejutkan Asia Tenggara, pengadilan Inggris memberikan hukuman seumur hidup kepada Richard Huckle pada 2016 karena menyalahgunakan hingga 200 bayi dan anak-anak, kebanyakan di Malaysia, dan menyebarkan foto-foto tersebut melalui website yang tak terlacak.yang gelap.

UNICEF mengatakan Filipina adalah sumber global pornografi anak nomor satu seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.

INDONESIAN authorities are investigating whether a child pornography ring had links to an international network, police said on Tuesday, after videos of adult women engaged in sexual acts with boys went viral on social media.

Police in West Java province said three boys, as young as seven, who figured in the videos are now in the care of social workers.

At least five people have been arrested, including the mothers of two of the boys, on suspicion of violating child protection and pornography laws and could face up to 15 years in prison. Police are hunting for one other suspect.

"Results of the preliminary investigation show that the director sold the videos to someone in Russia and Canada," said regional police spokesman Yusri Yunus, adding that the motive of those involved was to make money.

"We are still investigating and coordinating with the national cyber crime unit."

The director received 31 million rupiah ($2,307) to make the videos, media have said.

Indonesia has been vulnerable to child pornography and sexual abuse of minors because of poverty and lax enforcement of laws in the past.

Authorities stopped 92 convicted Australian paedophiles from entering the country last year, based on immigration data.

In a case that shocked Southeast Asia, a British court handed Richard Huckle 22 life sentences in 2016 for abusing up to 200 babies and children, mostly in Malaysia, and sharing images of his crimes on the dark web.

UNICEF says the Philippines is the number one global source of child pornography. ($1=13,435.0000 rupiah)