Drone Dipilih Lapan untuk Penginderaan Jauh, karena Hemat dan Praktis
Indonesian Aeronautics and Space Agency Priority Drones for Remote Sensing
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemanfaatan teknologi pesawat tanpa awak untuk penginderaan jauh dengan menggunakan drone diyakini Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) anggaran operasionalnya jauh lebih hemat ketimbang foto udara menggunakan satelit.
Kepala Lapan, Prof Thomas Djamaluddin mengatakan teknologi drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dapat digunakan untuk pemetaan wilayah, pemetaan perikanan, pertanian dan juga kehutanan di wilayah Indonesia yang terdiri atas belasan ribu pulau yang sangat luas.
"Penginderaan jauh saat ini berperan penting dalam berbagai bidang, terutama dalam memberikan informasi yang memerlukan mekanisme pemantauan yang teratur dan berkesinambungan," kata Thomas Djamaluddin kepada pers pada Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-20 dan Kongres Masyarakat Penginderaan Jauh (Mapin) ke-4 di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Dia menambahkan, bukan itu saja penginderaan jauh telah menjadi komponen penting dalam mitigasi bencana alam, misal saat meletusnya Gunung Sinabung, Gunung Kelud, dan Gunung Merapi belum lama ini dan penginderaan jauh memberikan informasi yang aktual.
Menurutnya, pada pemerintahan Joko Widodo, Lapan berperan penting dalam perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi seperti pembangunan rel kereta api dan jalan tol di Sumatera dan Papua.
"Dengan drone, penyediaan data citra seluruh wilayah Indonesia lebih mudah tanpa terkendala awan sementara dengan satelit kerap terhalang awan," kata Thomas.
Jakarta (B2B) - The use of drone technology for remote sensing, was believed by Indonesian Aeronautics and Space Agency, known as Lapan, operational budget is much more efficient than using satellites.
Lapan Head, Prof. Thomas DJamaluddin said the technology drones or Unmanned Aerial Vehicle (UAV) is useful for mapping associated fisheries, agriculture, and forestry in Indonesia with 17 thousand islands.
"Remote sensing is currently an important role in various fields, especially to provide continuous information on a regular basis," Thomas Djamaluddin told the press at the 20th Annual Scientific Meeting held by the Congress of the Remote Sensing Society of Indonesia in Bogor Institute of Agriculture Dramaga Campus, Bogor district, West Java province on Thursday.
He added that remote sensing is also an important component in the mitigation of natural disasters, such as when the eruption of Mount Sinabung, Mount Kelud, and Mount Merapi recently and remote sensing provide actual information.
According to him, Lapan plays an important role in Joko Widodo administration to support the planning of transport infrastructure development like construction of railroads and toll road in Sumatra and Papua.
"With the drones, providing image data across Indonesia easier without hindrance clouds, while the satellite is often hindered the clouds," Mr Djamaluddin said.
