Rapat Kerja International Muslim Women Union 2015 di Bekasi Ditutup

2015 International Muslim Women Union Working Meetings in Bekasi, Indonesia was Closed

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Rapat Kerja International Muslim Women Union 2015 di Bekasi Ditutup
Penutupan Rapat Kerja International Muslim Women Union (IMWU) 2015 di Bekasi ditutup oleh Ketua International Muslim Women Union (IMWU) kawasan Asia Tenggara, Hj Tuty Alawiyah (ke-2 kiri) Foto2: B2B/Mya

Bekasi, Jawa Barat (B2B) - Dewasa ini permasalahan wanita pada umumnya, dan muslimah pada khususnya semakin kompleks mulai dari keterbelakangan pendidikan dan pengetahuan, kesenjangan sosial dan ketidakberdayaan ekonomi, keterbelakangan teknologi, kekerasan dalam rumah tangga hingga kejahatan seksual dan kriminalitas.

"Ajaran Islam meletakkan posisi yang proporsional antara pria dan wanita dan wanita bukanlah warga kelas dua yang harus dibelakangkan. Wanita tidak lebih rendah daripada laki-laki, itulah esensi dari ajaran Islam," kata Ketua International Muslim Women Union (IMWU) kawasan Asia Tenggara, Hj Tuty Alawiyah didampingi Sekretaris Jenderal IMWU asal Sudan, Kausar Firdaus di Kampus Universitas Islam Asy-Syafi´iyah, Pondok Gede, Bekasi, Minggu.

Tuty Alawiyah menambahkan, IMWU adalah organisasi internasional non-pemerintah yang bersifat sukarela dan aktivitasnya pun nirlaba. Organisasi ini berjalan atas dasar musyawarah, kerja sama dan tukar menukar informasi dengan berbagai yayasan untuk membangkitkan peran wanita dan menumbuhkan kemampuan mereka sampai batas yang tidak terhingga.

Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Universitas Islam Assyafiiyah Syifa Fauzia mengatakan rapat kerja IMWU diikuti oleh peserta dari 23 negara antara lain Sudan, Pakistan, Palestina, Iran, Prancis, Malaysia, Nigeria, Somalia, Rusia, Mesir, Afrika Selatan, Tunisia, Maroko, Suriah, Yaman, Uganda, Sri Lanka, Yordania, Australia, Mauritania, Kashmir, Albania, Rumania dan Thailand.

Bekasi, West Java (B2B) - Today the problems of women generally, and Muslim women in particular the more complex such as retardation of education and knowledge, social inequality, disempowerment economic, technological retardation, domestic violence to sexual abuse and criminality.

"Islam establishes proportional position between men and women and women are not second-class citizens. Women are not lower than the men, that´s the essence of the provisions of Islam," said Chairman of the International Union of Muslim Women (IMWU) Southeast Asia Hj Tuty Alawiyah who accompanied Secretary General IMWU Sudanese, Kausar Firdaus at the Islamic University Campus Ash-Syafi´iyah here on Sunday afternoon.

Mrs. Alawiyah added, IMWU is an international non-governmental and non-profit voluntary. The organization is run on the basis of consensus, cooperation and exchange of information with various foundations to raise the role of women and foster their ability to limit the infinite.

Head of Public Relations Islamic University Assyafiiyah, Shifa Fauzia said IMWU working meeting attended by participants from 23 countries including Sudan, Pakistan, Palestine, Iran, France, Malaysia, Nigeria, Somalia, Russia, Egypt, South Africa, Tunisia, Morocco, Syria, Yemen, Uganda, Sri Lanka, Jordan, Australia, Mauritania, Kashmir, Albania, Romania and Thailand.