Airbus A320 Khusus Rute Pendek, Dipakai AirAsia sejak 2008
A320-200 Commonly Used on Short Routes, Delivered to AirAsia in 2008
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
PESAWAT yang hilang pagi ini - jenis A320-200 diterima AirAsia pada 2008 dan telah menempuh 23.000 jam terbang dari 13.600 kali terbang, seperti dikatakan produsen pesawat Airbus.
Lebih dari 6.000 unit pesawat A320-200 digunakan oleh lebih dari 300 maskapai penerbangan. Pesawat ini dirancang untuk digunakan secara intensif pada rute pendek dan menjadi pesawat favorit banyak maskapai, seperti halnya Boeing 737, yang menjadi pilihan maskapai penerbangan berbiaya murah untuk menjalankan rute tersebut.
Pesawat yang digunakan AirAsia QZ8501 menggunakan mesin ganda single-aisle untuk mengangkut maksimal 180 penumpang dengan konfigurasi kelas kabin tunggal. A320 pertama kali menjalankan misi penerbangan komersial pada Maret 1988.
Sumber-sumber di keselamatan penerbangan mengatakan pesawat jenis ini biasanya menjalani servis dan pemeliharaan secara total setiap 18-24 bulan, dan Airbus mengatakan akan mendukung penuh penyelidikan hilangnya pesawat AirAsia, seperti dilansir DailyMirror.
THE AIRCRAFT that went missing this morning - an A320-200 - was delivered to AirAsia in 2008 and had recorded 23,000 flight hours on 13,600 flights, manufacturer Airbus has said.
More than 6,000 A320-200s are in service with over 300 operators. They are designed to be used intensively on short routes and are favoured, along with the Boeing 737, by the low-cost airlines that run such routes.
It is a twin-engine single-aisle aircraft seating up to 180 passengers in a single-class configuration. The first A320 entered service in March 1988.
Aviation safety sources say aircraft of this type typically have a heavy maintenance check every 18-24 months, and Airbus said it would provide full assistance to the investigation.
