Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering di Busan Dikunjungi Presiden Jokowi

President Widodo Visits Shipyard in Busan, South Korea

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering di Busan Dikunjungi Presiden Jokowi
Presiden RI Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri Kabinet Kerja berkunjung di Korea Selatan (Foto2: setkab.go.id)

Busan, Korea Selatan (B2B) - Dalam kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan, Presiden RI Joko Widodo meninjau perusahaan pembuatan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) di Busan, Korea Selatan, Kamis.

Dalam peninjaun tersebut, Presiden Jokowo didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman.

Memasuki ruangan yang diperuntukan untuk memamerkan replika, Presiden Jokowi disuguhi informasi berbagai rupa kapal yang telah dibuat DSME.

"Bagus, bagus," kata Presiden Jokowi sambil mengangguk-anggukan kepala saat melihat berbagai replika kapal tersebut.

Peninjauan dilaksanakan sebelum menghadiri Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan Hubungan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan Korea Selatan yang memasuki usia 25 tahun.

Presiden dalam kesempatan itu mengisi buku tamu perusahaan yang mengerjakan berbagai rupa kapal, mulai kapal penumpang hingga kapal selam.

"Teknologi yang luar biasa," tulis Presiden Jokowi dalam buku tamu tersebut. Presiden dan rombongan melanjutkan peninjauan menuju tempat pembuatan kapal.

DSME bekerja sama dengan PT PAL tengah mengerjakan tiga kapal selam yang dipesan pemerintah Indonesia bernilai sekitar US$250 juta dolar.

"Dua kapal akan dikerjakan di sini, dan satu nanti di Indonesia," kata Kepala Badan Intelijen Marciano Noorman.

Kapal selam kelas Changbogo tersebut direncanakan mulai dikirim ke Indonesia pada 2017 dan 2018. Tambahan tiga kapal itu akan melengkapi armada kapal selam Indonesia menjadi lima. Saat ini terdapat dua kapal selam produksi 1981 buatan Jerman.

"Kita butuh keseimbangan militer," demikian Marciano. (Ant)

Busan, South Korea (B2B) - Indonesian President Joko Widodo conducted an inspection of the activities at the Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) shipyard in Busan, South Korea, on Thursday.

During the visit, Jokowi was accompanied by several officials such as Economic Coordinating Minister Sofyan Djalil, Foreign Affairs Minister Retno L.P. Marsudi, Administrative and Bureaucratic Reform Minister Yuddy Chrisnandi, and Chief of State Intelligence Agency Marciano Norman.

The president inspected the ship replica exhibition room and received information from the DSME officers.

"The ships are good," Jokowi remarked here.

Jokowi lauded the ship-building technology implemented in DSME.

"It is an amazing technology," wrote Jokowi in the DSME guest list.

The DSME is collaborating with PAL Ltd. Co. for developing three submarines, which were ordered by Indonesia, at a total investment of US$250 million.

"Two submarines will be built in South Korea, while another one will be built in Indonesia," Marciano Norman remarked.

The Chang Bogo-class submarines are expected to be delivered to Indonesia in 2017 and 2018, which will help to increase Indonesias naval fleet to five submarines. Currently, Indonesia is operating two submarines that were made in Germany in 1981.

"We need balanced military power," Marciano stated.

Jokowi visited the country to attend the South Korea-ASEAN Summit, which had been established 25 years ago.