AirAsia QZ8501 Hilang Kontak, Airbus Siap Dukung Investigasi
Airbus Offers Help in Investigating Missing AirAsia QZ8501
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pabrikan pesawat Airbus siap memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi atas hilang kontaknya pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 dengan rute Surabaya ke Singapura.
Senior Consultant Airbus Ameer Brontoari dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu, menyatakan bahwa sesuai dengan kesepakatan internasional ICAO Annex 13, maka pihaknya memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi keselamatan Prancis, BEA, dan kepada para pihak yang berwenang terhadap investigasi.
"Airbus bersama ini memberikan konfirmasi bahwa pesawat A320-200 yang dioperasikan oleh AirAsia Indonesia telah hilang kontak dengan air traffic control (ATC) pagi ini, 28 Desember 2014. Pesawat tersebut menjalani penerbangan terjadwal dengan nomor QZ8501 dengan rute dari Surabaya ke Singapura," catatnya.
Pesawat tersebut memiliki MSN (Manufacturer Serial Number) 3648, terdaftar sebagai PK-AXC dan diserahkan kepada AirAsia Indonesia dari lini produksi Airbus pada Oktober 2008.
Mesin CFM 56-5B melengkapi pesawat tersebut, dan tercatat melakukan penerbangan selama 23.000 jam dalam 13.600 lintasan terbangnya.
"Hingga saat ini, belum ada informasi faktual lain yang tersedia," katanya.
Airbus A320-200 adalah pesawat bermesin ganda dengan lorong tunggal (single-aisle) yang dapat menampung 180 tempat duduk penumpang dengan konfigurasi satu kelas.
A320 pertama mulai dioperasikan pada Maret 1988 dan hingga akhir November 2014, lebih dari 6.000 pesawat dari keluarga A320 dioperasikan oleh lebih dari 300 operator di seluruh dunia.
Hingga saat ini, seluruh armada ini telah mengumpulkan lebih dari 154 juta jam terbang dari 85 juta penerbangan.
Jakarta (B2B) - Airbus, European aircraft maker said it is ready to help in the investigation of Airbus A320 aircraft of AirAsia Indonesia missing during en route from Surabaya to Singapore on Sunday.
The aircraft, taking off at 05.36 local time from Surabaya to arrive in Singapore at around 08.30 is missing with 155 passengers and 7 crewmen including two pilots on board.
Senior Consultant of Airbus Ameer Brontoari said in a statement in line with an international agreement ICAO Annex 13, Airbus would provide full assistance in the investigations.
"Airbus hereby confirms that A320-200 operated by AirAsia Indonesia has been missing and the air traffic control (ATC) lost contact with it this morning . The aircraft was on a scheduled flight from Surabaya to Singapore," the statement said.
The aircraft rolled out from the assembly plant and was handed over to AirAsia in 2008, the statement added.
Until afternoon on Sunday there was no confirmation about the fate of the aircraft believed to have crash in the sea between Kalimantan and the Belitung island off Sumatra .
Airbus A320-200 has a double engines with single-aisle and a seat capacity of 180 passengers.
The first unit of A320 to fly was in March 1988 and so far more than 6,000 units of the aircraft were operated by 300 operators in the world.
