Ahok Punya Kiat Hemat Anggaran DKI 2013 Hingga Rp4 Triliun
Ahok Ways of Saving DKI Budget up to Rp 4 trillion
Reporter : Roni Said
Editor : Hari Utomo
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) - Pemerintah Provinsi DKI diperkirakan mampu menghemat anggaran hingga Rp4 triliun sehingga total anggaran di RAPBD DKI pada 2013 tidak akan jauh berbeda dengan APBD DKI 2012.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku punya ´kiat´ untuk menghemat anggaran dengan memotong anggaran hingga 25%.
Kiat itu dikemukakannya di Balai Kota DKI Jakarta dalam seminar bertajuk "Pencegahan korupsi melalui peningkatan kualitas pelayanan publik dan pengelolaan APBD di Provinsi DKI Jakarta". Turut hadir Ketua KPK Abraham Samad, Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Danang Giridrawardana, dan puluhan pegawai berbagai dinas di Pemprov DKI.
"Misalnya satu anggaran dianggarkan Rp100 tapi setelah dilelang turun sampai Rp50 hingga Rp70. Kelebihan itu bisa jadi Silpa atau sisa lebih penggunaan anggaran. Alangkah baiknya waktu menentukan anggaran sudah dipotong 25%," kata Ahok.
Jakarta (B2B) - DKI Jakarta provincial administration is predicted to be able to save budget up to Rp4 trillion hence the total of budget in RAPBD DKI in 2013 will not be far different from APBD DKI in 2012.
Deputy Governor of DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama or Ahok admits that he has strategies to save budget by cutting it up to 25%.
He talks about his strategy in DKI Jakarta Town Hall in a seminar entitled Prevention of Corruption through Improvement of Public Service Quality and Management of APBD in DKI Jakarta Province.
Attending the seminar were Chair of KPK, Abraham Samad, Chair of Indonesian Ombudsman, Danang Giridrawardana, and tens of civil servants from various agencies in the provincial administration.
“For example, an allocation is allocated for Rp 100, but after a tender process, it decreases into Rp 50 – Rp 70. The reduction can be unused budget. It is better that when we decide for the budget, it has been cut up for as much as 25%,” says Ahok.
