Polda Metro Jaya Pastikan Sugito Bukan Pelaku Teror Jakarta
Indonesian Police Say One Man Killed in Jakarta was Civilian, Not Bomber
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
SALAH SATU dari delapan orang tewas dalam serangan bersenjata oleh militan Muslim di Jl MH Thamrin Jakarta pada Kamis (14/1) adalah warga sipil dan bukan salah satu pelaku teror seperti disebutkan selama ini kata pihak kepolisian pada Ahad (17/1).
Korban tewas, Sugito 43 tahun, diduga terlibat karena ia menyeberang jalan di pos polisi lalu lintas di sebelah Dian Joni Kurniadi, salah satu dari empat pelaku penyerangan seperti dikonfirmasi, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Muhammad Iqbal.
Sugito, adalah salah satu dari empat warga sipil yang tewas dalam teror bom di Jakarta pada Kamis oleh pembom bunuh diri dan pelaku bersenjata yang mengincar kafe Starbucks dan pos polisi lalu lintas di tengah keramaian di Jakarta Pusat. Akibatnya, lebih dari 20 orang terluka.
Ini adalah serangan besar pertama oleh militan di Indonesia sejak 2009. Polisi mengatakan para penyerang terkait dengan kelompok Negara Islam ISIS melalui Muhammad Bahrun Naim, warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah.
Iqbal mengatakan kepada wartawan bahwa polisi telah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap Sugito dan disimpulkan ia adalah seorang warga biasa dari Karawang di Jawa Barat.
Polisi masih menyelidiki apakah Kurniadi adalah pelaku penyerang yang meledakkan dirinya di pos polisi lalu lintas, menewaskan dua warga sipil dan melukai seorang perwira polisi seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.
Dua penyerang sudah diketahui memiliki latar belakang militan yakni Afif Sunakin, pada 2010 dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara atas keterlibatannya dalam pelatihan militan di provinsi Aceh, namun kemudian dibebaskan lebih awal; dan Muhammad Ali, yang dihukum lima tahun penjara pada 2010 karena merampok bank untuk membiayai kegiatan terorisme. Polisi mengidentifikasi penyerang keempat sebagai Ahmad Muhazan Saron, yang meledakkan dirinya di dalam Starbucks.
Warga sipil lainnya yang tewas adalah warga Kanada Amer Quali Tahar dan warga Jakarta Rico Hermawan dan Rais Karna, yang meninggal karena luka-lukanya pada Sabtu.
Polisi menangkap 12 orang yang dicurigai terkait dengan serangan Kamis dan sedang mencari pelaku lainnya.
ONE OF the eight men killed in an audacious attack by Muslim militants in the heart of Indonesia's capital was a civilian and not one of the bombers as first thought, police said Sunday.
The victim, 43-year-old Sugito, was suspected of involvement because he crossed the road to a traffic police post next to Dian Joni Kurniadi, one of four confirmed attackers, Jakarta police spokesman Col. Muhammad Iqbal said.
Sugito, who uses one name like many Indonesians, was one of four civilians killed in Thursday's attacks by suicide bombers and gunmen who targeted a Starbucks cafe and the traffic police post in bustling central Jakarta. More than 20 people were wounded.
It was the first major assault by militants in Indonesia since 2009. Police said the attackers were tied to the Islamic State group through Muhammad Bahrunnaim, an Indonesian fighting with IS in Syria.
Iqbal told reporters that a thorough police investigation into Sugito's records concluded he was an ordinary resident of West Java's Karawang city.
Police are still investigating whether Kurniadi was the attacker who blew himself up at the traffic police post, killing two civilians and badly injuring a police officer.
Two attackers had known militant backgrounds: Afif Sunakin, who in 2010 was sentenced to seven years in jail for his involvement in militant training in Aceh province, but was released early; and Muhammad Ali, who was sentenced in 2010 to five years in prison for robbing a bank to finance extremist activities. Police identified the fourth attacker as Ahmad Muhazan Saron, who blew himself up inside the Starbucks.
The other civilians killed were Canadian Amer Quali Tahar and Jakarta residents Rico Hermawan and Rais Karna, who died of his injuries Saturday.
Police have arrested 12 people suspected of links to Thursday attacks and are searching for others.
