IPW Prihatin Enam Polisi Bunuh Diri dalam 10 Bulan di 2015
Indonesian Police Watch Concerned Six Indonesian Police Suicides until October 2015
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Jakarta (B2B) - Indonesian Police Watch (IPW) mengaku sangat prihatin melihat kasus polisi bunuh diri terus terjadi, dan pada Januari hingga Oktober 2015 sudah terjadi enam kasus polisi bunuh diri, dua polisi bunuh diri di rumah kekasihnya di Jakarta.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan kasus terakhir menimpa Inspektur Satu (Iptu) Budi Riyono yang menjabat Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Cipondoh bunuh diri di kediaman wanita idaman lain (WIL) bernama H di Perumahan Griya Kenanga Cipondoh, Tangerang, Banten pada 31 Oktober 2015.
"Kasus ini menunjukkah sebagai seorang perwira Polri yang bersangkutan tidak mampu mengontrol
emosinya sehingga mengambil jalan pintas," kata Neta.
Menurutnya, adanya lubang bekas tembakan di kepala kanan di atas daun telinga korban, sementara tangan kanan memegang pistol Revolver kaliber 38 mm menunjukkan betapa gampangnya yang bersangkutan frustrasi, lalu nekat mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya.
Jakarta (B2B) - Indonesian Police Watch (IPW) admitted concern in cases of police suicides, and from January to October 2015 there were six policemen who suicides, two policemen committed suicide in his girlfriend home in Jakarta.
Chairman of Presidium IPW, Neta S Pane said the latter case carried out by First Inspector Budi Riyono who served as head of the unit of traffic in Cipondoh police sector who suicides at his girlfriend's house, initials H, at Griya Kenanga Cipondoh in Banten on October 31, 2015.
"This case shows a police officer who is unable to control his emotions and committed suicide," Mr Pane said.
According to him with a bullet hole in the head right above the victim's ear, while his right hand holds a revolver pistol caliber 38 mm showed how easily he is frustrated and ended his life.