Bahrun Naim Gunakan Kode `Konser` untuk Tebar Teror di Jakarta

The Code Name `Concert` was Used in the Terrorist Attack in Central Jakarta

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Bahrun Naim Gunakan Kode `Konser` untuk Tebar Teror di Jakarta
Personel Jihandak dari tim Gegana Polri memeriksa pos polisi pasca diledakkan oleh pelaku bom bunuh diri, polisi mengusung korban tewas dalam kantong jenazah dan teror bom di Paris 13 November (inset) Foto2: MailOnline

TERORIS yang melakukan penyerangan di Jl Thamrin Jakarta Pusat pada Kamis siang (14/1) menggunakan kode 'konser' dan menewaskan tujuh orang diawali beberapa ledakan menghantam pusat bisnis di Jakarta tersebut.

Kode itu tampaknya dikaitkan dengan serangan di Paris pada 13 November 2015 ketika orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menghantam sebuah gedung konser, stadion utama, restoran dan bar, yang berlangsung hampir bersamaan, dan menewaskan 130 orang dan ratusan lainnya terluka.

Pakar terorisme Sidney Jones juga menulis bahwa Bahrun Naim - pemimpin ISIS Asia Tenggara - memuji serangan di Paris pada November lalu.

'Dalam sebuah posting blog berjudul "Pelajaran dari Serangan Paris" (Lessons from the Paris Attack), ia mengajak pengikut ISIS di Indonesia untuk mempelajari perencanaan, target, waktu, koordinasi, keamanan dan keberanian dari tim Paris" sepertid ditulis Jones di Interpreter yang dilansir MailOnline.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Anton Charliyan mengkonfirmasi dikonfirmasi pada Kamis malam serangan Kamis pagi dilakukan oleh teroris 'dari kelompok ISIS', dan bahwa kata 'konser' adalah kunci untuk operasi mereka yang mengakibatkan19 orang terluka, seperti dilaporkan Sydney Morning Herald.

"Mereka mengklaim Indonesia akan menjadi berita utama di seluruh dunia," katanya. Mereka mengatakan "mereka akan menyelenggarakan konser."

Ketika tersangka teroris ditangkap di Indonesia sebelum Natal karena diduga merencanakan serangan di Sumatera, Jawa dan Kalimantan, polisi berhasil menyita dokumen yang menunjukkan bahwa para tersangka berencana untuk 'melakukan konser'.

Juru bicara polisi mengatakan pada saat itu belum diketahui apa yang dimaksud konser tapi itu kode 'pengantin' telah dikenal sebagai kode untuk pelaku bom bunuh diri di masa lalu.

Lima dari mereka yang tewas dalam serangan diyakini sebagai pelaku terkait dengan Negara Islam ISIS.

Bahrun Naim dilaporkan menjadi pemimpin jaringan Asia Tenggara, yang diyakini berada di Suriah, dan sangat terpengaruh oleh serangan Paris tahun lalu.

Kapolda Jakarta Tito Karnavian mengatakan ada hubungan yang jelas dalam serangan teroris ke ISIS.

"Mereka mengubah strategi dari hanya menyerang Suriah ke tempat-tempat di luar negeri," kata Mr Karnavian. "Seperti serangan di Paris, Asia juga menjadi target.'

THE CODE name 'concert' was used in the terrorist attack in central Jakarta that killed seven people on Thursday when multiple explosions hit the city's central business district (left, right).

It was a reference that may well have been linked to the attacks in Paris (inset) on November 13 when gunmen and suicide bombers hit a concert hall, a major stadium, restaurants and bars, almost simultaneously, killing 130 people dead and leaving hundreds wounded.

Terrorism expert Sidney Jones also wrote that Bahrun Naim - South-East Asia leader of ISIS - had praised the attacks in Paris last November.

'In a blog posting entitled "Lessons from the Paris Attacks" (Pelajaran dari Serangan Paris), he urged his Indonesian audience to study the planning, targeting, timing, coordination, security and courage of the Paris teams," Jones wrote in the Interpreter. 

Indonesian national police spokesman Anton Charliyan confirmed on Thursday night that the terrorists were 'from the ISIS group', and that the word 'concert' was key to their chilling operation that also left 19 people injured, the Sydney Morning Herald reports.   

'They claimed Indonesia will be in the world headlines,' he said. 'They said "they will have a concert."'

When suspected terrorists were arrested in Indonesia before Christmas for allegedly planning attacks in Sumatra, Java and Kalimantan, police got hold of documents which appeared to show that suspects were planning to 'do a concert'.

The police spokesman said at the time it was not yet known what concert meant but that 'bride' had been a code word for suicide bomber in the past.

Five of those who died in the attacks are believed to be perpetrators linked to the Islamic State.

Bahrun Naim is reportedly the South-East Asia leader of the network, who is believed to be in Syria, and had been hugely influenced by the Paris attacks last year.

Jakarta Police chief Tito Karnavian said there was a clear link in the terrorist attack to ISIS.

'They changed strategy from just attacking Syria to outside places as well,' Mr Karnavian said. 'Like the attack in Paris, Asia is also a target.'