Legislator: Protes Eksekusi Mati Diatasi dengan Diplomasi Bilateral

Indonesian MP: Government Takes Diplomatic Steps after Executions

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Legislator: Protes Eksekusi Mati Diatasi dengan Diplomasi Bilateral
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq (Foto: istimewa)

Jakarta (B2B) - Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi, dan informasi menyatakan Indonesia cukup melakukan diplomasi bilateral pada negara yang warga negaranya mendapat hukuman mati agar isu hukuman mati tidak membesar.

"Presiden dan Kemlu telah melakukan diplomasi dengan negara-negara yang melakukan protes warganya dihukum mati dan saya rasa hal itu sudah cukup agar masalah tidak semakin besar," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq saat ditemui di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan pemerintah telah menjelaskan urgensi pelaksanaan hukuman mati akibat dampak negatifnya yang besar pada negara yang melakukan protes seperti Brazil dan Belanda.

Menurut dia, negara-negara tersebut harus menghargai hukum yang diterapkan dan menerima alasan Indonesia melakukan hukuman mati, khususnya dalam masalah narkoba.

Ia menambahkan, Indonesia tidak perlu khawatir atas ditariknya duta besar Belanda dan Brazil ke negara mereka sebagai protes pelaksanaan hukuman mati pada Minggu (18/1) karena hal tersebut adalah hal yang wajar.

"Menurut saya apa yang dilakukan Brazil dan Belanda adalah hal wajar, dan itu hanya pemanggilan untuk melakukan konsultasi, bukan ditarik pemutusan hubungan diplomatik, jadi semuanya baik-baik saja," tutur dia.

Ia berpendapat suatu negara sangat naif jika sampai mengurangi bobot hubungan bilateral atau memutus hubungan bilateral karena warga negaranya yang terlibat tindak pidana kriminal luar biasa dan dieksekusi di negara lain.

Pemerintah telah melakukan hal yang benar, tutur dia, dengan catatan hal tersebut dilakukan secara konsisten pada semua warga negara asing yang bersalah tanpa memandang asal negara tertentu.

Jakarta (B2B) - Indonesia has taken measures to sort out bilateral relations with countries whose citizens were executed recently to prevent the issue from prolonging, Commission I of the House of Representatives (DPR) said.

"The president and the Foreign Ministry have taken diplomatic measures in the wake of countries protesting the execution of their citizens," Chairman of Commission I Mahfudz Siddiq stated here on Wednesday.

He added that the government had explained the urgency of the situation to the nations that protested the step, wherein Indonesia executed their citizens over drug-related crimes on Sunday (January 18).

According to him, these countries (the governments of the Netherlands and Brazil) must respect laws enforced in Indonesia, particularly those related to drug abuse.

Moreover, he pointed out that Indonesia was not worried about the Dutch and Brazilian ambassadors being recalled by their respective countries as a sign of protest.

"The ambassadors were called back for consultation; diplomatic ties have not been severed," Siddiq affirmed.

Indonesia had hoped that its decision to execute six drug convicts, including five foreigners, would not damage cooperation and diplomatic relations with the respective countries.

"It is too early to speculate over the impact (of the execution); let us just wait and see.