Indonesia dan Dermark Sepakat Dorong Ekonomi Hijau

Indonesia, Denmark Sign Agreements Boosting Green Economy

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Indonesia dan Dermark Sepakat Dorong Ekonomi Hijau
KERJASAMA: Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi [kanan] dan Menlu Denmark Jeppe Kofod [kiri] di Gedung Kemenlu, Jakarta. [Foto: Associated Press]

INDONESIA dan Denmark sepakat melakukan implementasi Perjanjian Paris dan Pakta Iklim Glasgow secara penuh dan efektif.

Hal ini tercermin dalam kerja sama sektor strategis [KSS], yang bertujuan mendorong pertumbuhan hijau berkelanjutan.

“Pertumbuhan berkelanjutan bukan lagi pilihan. Itu keharusan. Oleh karena itu, saya sangat senang melihat kerjasama jangka panjang kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin [22/11].

Sehubungan dengan itu, dia menyambut baik kontribusi Denmark, dengan dukungan Bank Dunia, pada konservasi dan rehabilitasi 600.000 hektar lahan bakau [mangrove] melalui kombinasi pinjaman dan hibah senilai hingga $62,9 juta dolar AS [Rp896,5 miliar], seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.

Menurutnya, Indonesia mencatat komitmen Denmark terhadap penilaian pengelolaan limbah berkelanjutan, limbah menjadi energi, dan produksi biomassa di kota-kota dan pulau-pulau dalam Rencana Aksi yang baru.

“Pertumbuhan berkelanjutan bukan lagi pilihan. Itu keharusan. Oleh karena itu, saya sangat senang melihat kerjasama jangka panjang kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Marsudi.

DENMARK and Indonesia signed on Monday a pair of agreements that aim to boost the large Asian nation's green and sustainable development goals.

Danish Foreign Minister Jeppe Kofod met with Indonesian officials in the capital of Jakarta to discuss fighting climate change as well as building economic and security cooperation.

"We want the world to become more green and more sustainable," Kofod told reporters.

"We are launching a new energy platform that doubles our effort in fighting against climate change and promoting renewable energy in the electricity mix," he added.

The agreements incorporate United Nations sustainable development goals, and focus on expanding cooperation in the fields of energy, waste management, food and agriculture, as well as building a circular economy, according to Kofod and Marsudi.

"Sustainable growth is no longer an option. It is a must. Therefore, I am very happy to see our longstanding cooperation to reduce greenhouse gas emissions," Marsudi said.

Kofod's visit to Indonesia is his first official visit. Among the Nordic countries, Denmark is the second largest trade, investment and tourism partner for Indonesia, which is Southeast Asia's most populous nation.