Restoran Unik di China, Dikembangkan dari Pesawat Bekas Batavia Air
China`s Fine-dining Restaurant Converted from a Retired Boeing 737
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
TEROBOSAN penting dilakukan seorang pengusaha di China yang mengembangkan restoran mewah dengan memanfaatkan bekas pesawat Boeing 737, yang dibeli dari Batavia Air, maskapai Indonesia yang bangkrut pada 2013.
Restoran pesawat, dibeli dan dikembangkan oleh taipan Cina, dan dibuka untuk umum hari ini di Wuhan, provinsi Hubei, China tengah, seperti dilaporkan Huanqiu, afiliasi dengan Harian Rakyat Online.
Pemilik restoran, Li Yang mengatakan kepada pers bahwa dia investasi Rp3,8 miliar untuk membeli dan mendisain ulang bekas pesawat jet komersial.
Pengusaha ambisius Li mengatakan restoran, yang kemudian dinamai 'Lily Airways', adalah restoran mewah bergaya Barat.
Pria itu mengklaim bahwa ia telah menghabiskan 'banyak uang' untuk mempekerjakan koki dari luar negeri sehingga
tak heran harga menu makanan di kisaran Rp450.000 hingga Rp674.000.
Sebuah pesawat Boeing 737 biasanya dapat membawa 128 penumpang. Menurut Li, restoran dapat menampung 70 tamu pada satu waktu.
Dia mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu, ia melihat sebuah pesawat di Swedia yang dikembangkan menjadi menjadi sebuah hotel dan dia pun mendapat ide untuk mengembangkan restoran.
Sesuai dengan tema pesawat, pelayan yang dipilih sesuai dengan standar penerbangan.
Tinggi pelayan minimal 170 cm dan perempuan harus di atas 160 cm.
Semua anggota staf harus melalui pelatihan etiket kuat.
Menurut Sina, pesawat yang digunakan adalah pesawat bekas yang dibeli dari Batavia Air, perusahaan Indonesia, yang bangkrut pada 2013.
Lokasi restoran unik ini di kawasan pedestrian ala Jerman dari Wuhan.
Usia pesawat Boeing 737 tersebut dilaporkan lebih dari 28 tahun dan sebelumnya dimiliki oleh beberapa perusahaan penerbangan besar termasuk British Midland Airlines dan Mandala Airlines.
Pesawat terbang berbadan sempit dibagi menjadi beberapa bagian dan diangkut melalui laut dari Indonesia ke China setelah Li dibeli tahun lalu.
Pesawat dibongkar dahulu sebelum dibawa ke China sekitar empat bulan lalu untuk kemudian dipasang kembali seperti dilansir MailOnline.
NEVER-before-seen images give an insight into China's latest fine-dining restaurant which is located inside a retired Boeing 737.
The airplane restaurant, bought and established by a Chinese tycoon, opened to the public today in Wuhan, central China's Hubei province, reports Huanqiu, an affiliation with the People's Daily Online.
Owner Li Yang told reporters that it cost him 35 million yuan (£3.9 million) to buy and to re-fit the retired jet.
Ambitious Li said his restaurant, which has been named 'Lily Airways', is a Western-style fine-dining space.
The man claimed he had spent 'big money' hiring chefs from abroad to man the kitchen and that the average price is around 200 (£22.50) to 300 yuan (£33.74).
A Boeing 737 plane can typically carry 128 passengers. According to Li, the restaurant can accommodate 70 guests at a time.
He told Sina that a few years ago, he saw an airplane in Sweden that had been turned into a hotel and so came up with the idea of opening a restaurant.
In keeping with the airplane theme, waitresses were selected according to airline standards.
Males need to be taller than 5ft 7in and females need to be taller than 5ft 4in.
All staff members have to go through vigorous etiquette training.
According to Sina, the aircraft is a decommissioned aircraft purchased from Batavia Air, an Indonesian company, which went bankrupt in 2013.
It's located on a German-style pedestrian street of the Wuhan.
The Boeing 737 is reportedly over 28 years old and had previously been owned by several major airline companies including British Midland Airlines and Mandala Airlines.
The narrow-body aircraft was split into several parts and transported by sea from Indonesia to China after Li purchased it last year.
Disassembling the plane took around four months.
