Informasi Geopasial Tulang Punggung Kebijakan Poros Maritim Indonesia

Geospatial Information is the Backbone of Indonesian Martim Axle Policy

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Informasi Geopasial Tulang Punggung Kebijakan Poros Maritim Indonesia
Menristek dan Dikti, M Nasir (kiri) dan Kepala BIG yang baru, Priyadi Kardono dan Asep Karsidi (kanan atas) menandatangani surat serah terima jabatan (Foto2: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Informasi geopasial sangat penting untuk mendukung kebijakan Poros Maritim, karena dapat memaparkan batas laut dan pertahanan kelautan Indonesia dapat terdeteksi sebagai data pemetaan laut. Informasi geopasial juga berperan penting untuk mengembangkan tol laut yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia.

"Kalau Anda akan ke luar kota, apa yang pertama kali dilihat? Peta kan. Demikian pula, jika Anda akan menempuh perjalanan laut. Untuk mengetahui apa yang ada di dalam laut, butuh yang namanya peta laut. Oh di sini ada karang toh, oh di sini ada itu toh. Agar kita tahu peta laut, geospasial sangat perlu," kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir setelah melantik Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Priyadi Kardono, di Cibinong, Selasa.

Nasir menambahkan, informasi geopasial sangat vital bagi pengembangan tol laut seperti dari Jakarta menuju Makassar lalu dari Makassar ke Papua.

"Kira-kira jalurnya bagaimana, jangan sampai nanti kalau kapal besar lewat malah terhenti di tengah laut," kata Nasir.

Sebelumnya, M Nasir melantik Kepala BIG yang baru, Priyadi Kardono menggantikan Asep Karsidi.

Menristek mengingatkan sumber daya yang dimiliki BIG harus dikoordinasikan dengan baik, agar mampu menyediakan informasi geospasial bagi kementerian dan masyarakat.

"Mohon bapak berfungsi sebagai pelayan bagi semua stake holder untuk menciptakan pekerjaan kondusif dan layanan informasi yang akurat," katanya di aula BIG, Cibinong, Bogor.

Ia menambahkan, sesuai cita-cita Presiden RI Joko Widodo melalui Nawacita, Indonesia harus mempunyai kedaulatan maritim, sehingga informasi spasial laut harus maksimal. Tidak hanya data statistik, tetapi juga harus disediakan data spasial.

Jakarta (B2B) - Geospatial information is very important to support the Indonesian Maritime Axle policy, because it may expose the limits of the sea and maritime defense as marine mapping data. Geospatial information is also essential to develop a marine toll road that connects the islands of Indonesia.

"If you're going out of town, what was first seen? Maps right. Similarly, if you are going to travel by sea, we need the sea map. Oh here there is a reef! To know the sea maps, geospatial very necessary," Indonesian Minister of Technology Research and the Higher Education, M Nasir after induct the Head of Indonesian Geospatial Information, Priyadi Kardono in here on Tuesday.

Nasir added, geospatial information is vital for the development of marine toll road, for example from Jakarta to Makassar or from Makassar to Papua.

"How is the track? Do not let the a big ship run aground in the middle of the sea," he said.

Earlier, the minister Nasir induct Head of Geospatial Information, Priyadi Kardono replaces Asep Karsidi.

The minister reminded of its resources should be better coordination, in order to be able to provide geospatial information for ministries and communities.

"Please kindly you can act as the servant of all stakeholders, to provide accurate geospatial information services," he said in Cibinong.

He added, in accordance ideals of President Joko Widodo through Nawacita, Indonesia should have a maritime sovereignty, so that the marine spatial information should be maximal. Not only statistical data, but also must be provided spatial data.