Perum Peruri Reorientasi Bisnis Songsong Pasar Bebas ASEAN

Indonesian State Banknote is Ready to Face the ASEAN Free Trade

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Perum Peruri Reorientasi Bisnis Songsong Pasar Bebas ASEAN
Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio bersama dewan direksi meluncurkan logo baru Perum Peruri dan menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat (Foto2: B2B/Gusmiati Waris)

Jakarta (B2B) - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) menyatakan komitmennya untuk menyongsong era 'integrated smart security' dengan melakukan transformasi SDM, bisnis, struktur dan sistem serta budaya perusahaan, dan tahun ini fokus pada pengembangan pasar, peningkatan reputasi perusahaan dan siap berkompetisi menghadapi pasar bebas ASEAN (MEA).

Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio mengatakan sasaran tersebut dicapai dengan reorientasi pasar yang sebelumnya fokus di pasar domestik mulai diperluas ke pasar global, diikuti langkah restrukturisasi induk dan anak perusahaan agar lebih lincah bergerak mengambil pasar baru, dan reorganisasi struktur perusahaan.

"Hari ini merupakan tonggak baru dalam perjalanan bisnis Peruri. Kami menyadari bahwa pesatnya perkembangan teknologi yang mendorong perubahan pola ekonomi dunia mengharuskan kami untuk turut berkembang dari segi layanan hingga model bisnis,"  kata Prasetio kepada pers di Gedung Wahju Hagoro, Karawang pada Kamis (28/1).

Menurutnya, tidak hanya terus berinovasi untuk memantapkan bisnis utama Peruri yakni printing security, kami juga melebarkan sayap usaha ke ranah digital security sehingga Peruri mampu menyediakan layanan smart security yang terintegrasi.

Tampak hadir Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Usaha Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno, para komisaris dan dewan direksi Perum Peruri.

"Kemajuan teknologi tidak bisa dihindari dan menjadi alternatif, namun kebutuhan uang beredar dalam transaksi tunai masih tetap ada. Namun kami siapkan ke sana, makanya kami kembangkan sistem yang menjadi alternatif Peruri ke depan menyambut dunia digital," kata Prasetio.

Pada peluncuran logo baru Perum Peruri di Karawang tersebut, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 11 BUMN untuk meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus mendukung sinergi antarperusahaan milik negara.

Ke-11 BUMN tersebut antara lain PT Adhi Karya, PT Amarta Karya, PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya, PT Istaka Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Nindya Karya, Perum Perumnas, PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, dan PT Telkom. Perum Peruri juga melakukan afiliasi dengan PT Sicpa Peruri Securink (SPS) dan PT Soluso Paramitra untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi jaringan.

Jakarta (B2B) - Indonesian state banknote/security printers and mint, locally known as the Peruri affirms its commitment to face the integrated smart security with the transformation of human resources, business, structure and corporate culture, and this year focuses on the development of the market, increasing the company's reputation and ready to face the ASEAN free trade.

President Director of Peruri, Prasetio said that goal is achieved by reorienting the market which focus on the domestic market and will expand into the global market, followed by a move to restructure the parent and subsidiary companies, and the reorganization of the company.

"Today is a new milestone for the Peruri. We realize that the technological developments that drive change in the pattern of the world economy forced the Peruri to develop services and business models,"  Prasetio told the press in Wahju Hagoro Building in Karawang district of West Java province on Thursday (28/1).

According to him, not only continue to innovate on its core business of security printing, Peruri also expanding its business to digital security sector so that Peruri able to provide integrated smart security.

It was attended by Deputy Minister for State Owned Enterprises (SOEs) Fajar Harry Sampurno represent SOEs Minister Rini Soemarno, the commissioners and board of directors of the Peruri.

"Advances in technology can not be avoided and to be an alternative, but the need banknotes in cash transactions still remain. But we are ready to get there, so we developed an alternative system that Peruri to face the digital era," Prasetio said.

At the launch of the new logo of Peruri in Karawang, also conducted signed a Memorandum of Understanding (MoU) with 11 Indonesian state enterprises to improve corporate performance as well as supporting synergies among Indonesia SOEs.

The 11 state-owned companies include Adhi Karya, Amarta Karya, Brantas Abipraya, Hutama Karya, Istaka Karya, Pembangunan Perumahan, Nindya Karya, Perumnas, Waskita Karya and Wijaya Karya and PT Telkom. The Peruri also affiliated with the Sicpa Peruri Securink and Soluso Paramitra Corp. for the development of information systems and network technology.