Papua Bagian NKRI Didukung Australia dan Papua Nugini

Australia and PNG Supports Papua to Remain Part of NKRI

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Papua Bagian NKRI Didukung Australia dan Papua Nugini
Peta Indonesia dalam NKRI (Foto: istimewa)

Jakarta (B2B) -  Pemerintah Australia dan Papua Nugini (PNG) telah menyatakan mendukung Provinsi Papua dan Papua Barat sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan ini disampaikan Marty di Istana Merdeka, Sabtu, usai mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia, menyusul upaya aktivis Australia dan Papua Barat untuk berlayar dari Cairns, Australia, Sabtu, ke Papua Barat, untuk memprotes kekerasan terhadap warga Papua Barat.

"Ya saya tahu ini, saya ketahui beberapa waktu lalu adanya ulah kelompok yang akan mengupayakan pelayaran kapal dari Cairns menuju ke Pulau Daru Papua Nugini. Kita terus memonitor dan berkomunikasi dengan pemerintah Australia dan Papua Nugini, mereka jelas menyampaikan sikap yang mendukung Indonesia tentang Papua dan Papua Barat," kata Marty.

Bahkan, menurut Marty, Pemerintah PNG menolak mengiizinkan kapal tersebut memasuki wilayah PNG.

Sementara itu, laporan media internasional menyebutkan sekitar 50 orang akan menumpang dua kapal Papua Barat Freedom Flotilla, ke pantai timur Australia, melalui Selat Torres, lalu PNG menuju Merauke di pantai selatan Papua. Kelompok itu kemungkinan memasuki wilayah Indonesia secara ilegal.

Jakarta (B2B) - The governments of Australia and Papua New Guinea (PNG) have urged the districts of Papua and Papua Barat (West Papua) to remain part of the unitary state of Indonesia.

Foreign Minister Marty Natalegawa made the remarks after attending a ceremony marking Indonesia`s 68th Independence Day at the Presidential Palace here on Saturday, while commenting about efforts by Australian and West Papua activists who hope to sail from Cairns, Australia on Saturday (Aug.17) to West Papua (Indonesia) to protest violence suffered by the West Papuan people.

"Yes, I know this. I learned that recently a group of activists hope to sail from Cairns (Australia) to Pulau Daru (Daru Island), Papua New Guinea. We continue monitoring and communicating with the governments of Australia and Papua New Guinea. For sure, they expressed their stance in support of Papua and West Papua," Marty said.

According to Marty, the Papua New Guinean government has not allowed the ship carrying activists to enter the territory of Papua New Guinea.

Meanwhile, the international media reported that some 50 people would be aboard two ships in the West Papua Freedom Flotilla heading towards the east coast of Australia through the Torres Strait, then to Papua New Guinea and Merauke on the south coast of Papua. The group, however, might enter Indonesian waters illegally, said officials.