Difteri Ditetapkan KLB di Indonesia, Dunia pun Terhenyak

Diphtheria Deaths in Indonesia Spark Immunization Campaign

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Difteri Ditetapkan KLB di Indonesia, Dunia pun Terhenyak
Foto: Associated Press/MailOnline

INDONESIA berencana melakukan imunisasi massal difteri terhadap jutaan anak dan remaja setelah penyakit mematikan tersebut menewaskan 38 orang, sebagian besar anak-anak, sejak Januari lalu.

Anak-anak berseragam sekolah dan balita yang berpegangan pada orang tua mereka mendapat suntikan di sebuah SMA di Jakarta, pada hari pertama program imunisasi massal pada Senin.

Difteria adalah penyakit bakteri yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, gagal jantung dan kelumpuhan. Hal itu berhasil diberantas di Indonesia pada dekade 1990an namun pejabat kesehatan mengatakan bahwa hal itu muncul kembali dalam empat tahun terakhir karena tingkat imunisasi menurun, sebagian kalangan khawatir pada kualitas vaksin.

Tahap pertama dari kampanye senilai US$112 juta ini bertujuan untuk memvaksinasi 8 juta orang di bawah usia 19 tahun di Jakarta dan provinsi berpenduduk padat di Banten dan Jawa Barat.

Wabah itu "mungkin terjadi karena beberapa orang menolak imunisasi yang menyebabkan antibodi dan kekebalan anak-anak mereka rendah," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek setelah mengunjungi sebuah rumah sakit dimana lebih dari 30 pasien difteri dirawat.

Dia mengatakan mungkin ada berbagai alasan mengapa jumlah orang tua yang meningkat menolak imunisasi.

Penyakit ini hilang selama tiga dekade pemerintahan Soeharto ketika sebuah program pendidikan keluarga  mengirim relawan seperti istri pejabat pemerintah ke desa-desa di mana mereka berbicara dengan ibu tentang gizi dan sanitasi dan mengingatkan mereka tentang hari imunisasi nasional.

Program ini ditinggalkan setelah penggulingan Soeharto pada  1998, dan desentralisasi pemerintahan berikutnya di Indonesia telah mempersulit pekerjaan pejabat kesehatan. Desas-desus bahwa vaksinasi itu berbahaya dan melanggar hukum Islam juga mendapat kendala di negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia.

Hasilnya, menurut Elizabeth Jane Soepardi, yang membawahi kebijakan imunisasi di Kementerian Kesehatan, adalah tingkat imunisasi turun di beberapa komunitas.

"Saya bahkan tidak tahu tentang imunisasi," kata Satiyah, ibu tiga anak berusia 46 tahun yang anak laki-lakinya dirawat di bangsal isolasi untuk difteri setelah mengalami demam dan mual.

"Tidak ada anak saya yang diimunisasi sejak lahir," kata Satiyah, yang memakai satu nama. Dia mengatakan sekarang bahwa dia berisiko kehilangan anaknya, dia akan mengizinkan anak perempuannya yang berusia 15 tahun untuk diimunisasi seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.

INDONESIA is immunizing millions of children and teenagers against diphtheria after the disease killed 38 people, mostly children, since January.

Children in school uniforms and toddlers clinging to their parents received shots at a high school in Indonesia´s capital, Jakarta, on the first day of the campaign Monday.

Diphtheria is a bacterial disease that can cause breathing difficulties, heart failure and paralysis. It was more or less eradicated in Indonesia in the 1990s but health officials say it has re-emerged in the past four years because immunization rates have dropped, partly reflecting fears about vaccines.

The first stage of the $112 million campaign aims to vaccinate 8 million people under the age of 19 in Jakarta and the populous provinces of Banten and West Java.

The outbreak is "likely due to some people refusing immunization which causes their children´s antibodies and resistance to be low," Health Minister Nila Moeloek said after visiting a hospital where more than more than 30 diphtheria patients were being treated.

She said there could be a variety of reasons why increased numbers of parents are refusing immunizations.

The disease disappeared during the three-decade rule of Indonesian dictator Suharto when a family education program sent volunteers such as the wives of government officials into villages where they talked to mothers about nutrition and sanitation and reminded them about national immunization days.

The program was abandoned after Suharto´s ouster in 1998, and a subsequent decentralization of government in Indonesia has complicated the work of health officials. Rumors that vaccinations are dangerous and violate Islamic law have also gained currency in the world´s most populous Muslim nation.

The result, according to Elizabeth Jane Soepardi, who oversees immunization policy at the Ministry of Health, is that immunization rates dropped in some communities.

"I didn´t even know about immunization," said Satiyah, a 46-year-old mother of three whose adult son is being treated in an isolation ward for diphtheria after developing fever and nausea.

"None of my children has been immunized since birth," said Satiyah, who goes by one name. She said now that she risks losing her son she will allow her 15-year-old daughter to be immunized.