Menkop UKM Ajak Pejuang Koperasi dan UKM Lokal untuk `Naik Kelas`

Indonesian Govt Encourages Capacity Building of Micro-entrepreneurs

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Menkop UKM Ajak Pejuang Koperasi dan UKM Lokal untuk `Naik Kelas`
RAPAT KOORDINASI: Menkop UKM Teten Masduki [memegang mikrofon] didampingi sejumlah pejabat eselon satu Kemenkop UKM [Foto: Humas Kemenkop UKM]

Jakarta [B2B] - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki terus melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak mulai dari pelaku koperasi dan UMKM, perbankan, pemerintah daerah, akademisi, swasta sampai dengan media untuk mencari strategi terbaik disertai dengan model bisnis yang holistik untuk memastikan masing-masing peran dari stakeholder terhadap pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia.

Setelah konsolidasi seluruh jajaran internal termasuk badan layanan umum seperti Smesco dan LPDB), seluruh masukan dari berbagai pihak tersebut maka Kementerian Koperasi dan UKM telah menyiapkan program strategis untuk memastikan terjadi percepatan pengembangan Koperasi dan UMKM.  Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk melakukan pengarusutamaan koperasi dan UKM dalam pembangunan ekonomi nasional lima tahun ke depan.

"Kemenkop UKM juga memastikan perlindungan bagi KUMKM untuk menjalankan kemudahan berusaha melalui penyusunan Omnibus Law. Saat ini sudah dibentuk tim kajian Omnibus Law untuk meninjau semua aturan agar memberikan perlindungan bagi KUMKM sejak mulai berusaha, deregulasi perijinan dan insetif bagi KUMKM. Kemenkop UKM akan menjaga jangan sampai KUMKM menghadapi persaingan yang tidak adil dalam kompetisi bisnis dengan usaha besar," kata Menkop Teten Masduki.

Strategi Tiga Pilar
Menurutnya, Kemenkop UKM menetapkan Tiga Pilar 'Strategi Nasional Pengembangan KUMKM' yakni kapasitas usaha dan kompetensi UMKM, lembaga keuangan yang ramah bagi UMKM, koordinasi lintas sektor untuk mendukung ekosistem UMKM. Melalui Tiga Pilar disusun enam  program strategis  yakni  perluasan akses pasar; meningkatkan daya saing produk dan jasa; pengembangan kapasitas dan manajemen SDM usaha; akselerasi pembiayaan dan investasi; kemudahan dan kesempatan berusaha;  koordinasi lintas sektor.

Untuk menjangkau perluasan akses pasar, Kemenkop telah meminta agar produk UMKM menjadi prioritas pengadaan barang dan jasa di K/L, BUMN dan pemerintah daerah, karena itu, harus segera dilakukan revisi aturan produk yang masuk dalam e-Catalog.

"Kemenkop UKM juga mengembangkan model-model kemitraan antara KUMKM dan usaha besar untuk produk unggulan di setiap daerah antara lain udang, kopi, sapi perah, pisang, modest fashion, halal food, home decor, budidaya udang, indigenous product dan lainnya termasuk koperasi berbasis komunitas seperti koperasi mahasiswa, koperasi pesantren dan lainnya. Model kemitraan didukung dengan akses pembiayaan melalui KUR, skema kredit investasi di perbankan, pembiayaan non-bank, pembiayaan lintas K/L CSR BUMN," kata Teten Masduki.

Target dalam waktu dekat membangun rumah produksi bersama di sentra industri kecil dan menengah yang melibatkan koperasi, swasta atau pemda. UMKM dapat memproduksi barang secara bersama dengan kualitas dan brand yang kuat.

Destinasi Wisata
Pada tahun ini, pengembangan produk KUMKM dilakukan di destinasi pariwisata khususnya di lima destinasi wisata super prioritas, yakni Kabupaten Manggarai Barat Labuan Bajo], Kabupaten Lombok Tengah [Mandalika], Kabupaten Toba Samosir [Danau Toba], Kabupaten Magelang [Borobudur], Kabupaten Minahasa [Likupang] dengan membangun Pusat Layanan Usaha Terpadu [PLUT] berikut mengembangkan bisnis model yang berkelanjutan.
 
Kementerian Koperasi dan UKM; bersama seluruh pelaku dan stakeholder terkait, bertekad mengejar kenaikan kontribusi PDB dan ekspor KUMKM melalui program-program prioritas yang dijalankan. Diproyeksikan pada 2020, potensi kenaikan ekspor KUMKM mencapai 18,12% dan PDB UMKM mencapai 61%. Juga terkait peningkatan jumlah koperasi modern dan terwujudnya UMKM naik kelas.

Kementerian Koperasi dan UKM siap menjalankan semua program strategis bersama para pejuang koperasi, pelaku UMKM untuk membawa KUMKM Indonesia menjadi pemain dalam pasar dunia dan masuk dalam global value chain.

Jakarta [B2B] - Indonesian Cooperatives and SMEs Ministry warned that micro entrepreneurs who want to increase the capacity become SME entrepreneurs improve the management of business finance, and start developing online business (e-Commerce) to expand their marketing and sales network. It was said by the Cooperatives and SMEs Minister Teten Masduki here on Wednesday [8/1].