Menkop Puspayoga Dorong KSP Manfaatkan Aplikasi Teknologi

Savings and Credit Cooperatives Indonesia Driven to Utilizing Technology Applications

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Menkop Puspayoga Dorong KSP Manfaatkan Aplikasi Teknologi
Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga (ke-2 kiri) didampingi Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari (ke-3 kiri) Foto: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mendorong koperasi simpan pinjam (KSP) untuk memanfaatkan aplikasi teknologi untuk meningkatkan daya saing, sejalan dengan perkembangan teknologi sehingga layanan kepada masyarakat dapat lebih cepat, interaktif, transparan dan efisien.

Seruan tersebut dikemukakan Menteri Puspayoga saat membuka Ekspo Pembiayaan Koperasi dan UMKM 2014 di gedung SMESCO di Jakarta, Rabu. Turut hadir Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari, pimpinan bank-bank BUMN dan swasta, pimpinan KSP serta para pejabat kementerian.

"Strategi utama dan harus segera diimplementasikan adalah memanfaatkan aplikasi teknologi informasi sehingga layanan dapat lebih cepat, transparan, dan efisien,” kata Puspayoga dalam pengarahannya kepada para peserta ekspo.

Ekspo pembiayaan yang digelar untuk ketiga kalinya oleh Kementerian Koperasi dan UKM berlangsung dua hari hingga Kamis (27/11) sejak pukul 10:00 hingga 17:00. Ekspo diikuti oleh 61 peserta dari lembaga keuangan mikro (LKM), lembaga keuangan perbankan, non perbankan termasuk koperasi simpan pinjam konvensional maupun syariah serta 20 UKM mitra binaan.

Puspayoga menambahkan, aspek penting lain yang harus diterapkan oleh KSP adalah meningkatkan kompetensi pengelola koperasi agar layanan kepada anggota dan calon anggota cepat dan efisien.

Saat ini jumlah koperasi tercatat 200.808 unit dengan jumlah anggotanya mencapai 34,7 juta orang dengan latar belakang profesi beragam dari karyawan, guru, petani, nelayan dan buruh yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dan menyerap tenaga kerja 417.891 orang.

Dari jumlah koperasi tersebut, 109.044 unit diantaranya memiliki usaha simpan pinjam dengan pinjaman yang disalurkan kepada nasabah Rp66,31 triliun dan asset Rp83,56 triliun.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari mengatakan tujuan ekspo adalah memasyarakatkan berbagai produk pembiayaan bagi koperasi dan UKM, memperkenalkan produk perbankan yang dapat diakses, dan memberi bekal kepada koperasi dan UKM dalam bidang pembiayaan usaha.

"Ekspo ini peluang sekaligus momen strategis bagi para pesertanya untuk lebih dikenal masyarakat, terutama mengenai produk pembiayaan dari LKM seperti dari koperasi simpan pinjam (KSP) yang selama ini belum dikenal luas oleh masyarakat," kata Djamhari.

Dia menambahkan, dengan keikutsertaan LKM, koperasi maupun perbankan dalam ekspo ini diharapkan dapat menambah kepercayaan masyarakat bahwa lembaga keuangan tersebut memang sehat dan dikelola dengan manajemen profesional.

Jakarta (B2B) - Indonesian Minister of Cooperatives and SMEs, AAGN Puspayoga encourage savings and credit cooperatives to utilize of technology applications to improve competitiveness, in line with technological advances. to provide faster service, interactive, transparent and efficient.

The Hopes was stated by the minister Puspayoga while opened the 2014 Cooperatives and SMEs Financing Expo in SMESCO building here on Wednesday. Also attended the Deputy of Finance at the ministry Choirul Djamhari, the savings and credit cooperatives leaders who participated in the expo, ministry officials, and community members.

"The main strategy should immediately utilize information technology application so that the service can be faster, transparent, and efficient," Puspayoga said to all the participants of the expo.

Financing expo that was held for the third time by the Ministry of Cooperatives and SMEs took place until Thursday (27/11) and open from 10:00 am to 05:00 pm followed by 61 participants from microfinance institutions, banking financial institutions, non-banking institutions including savings and credit cooperatives conventional and sharia and 20 SMEs.

Puspayoga added, another important aspect is to increase the competence of managers of cooperatives so that services to members and candidates quickly and efficiently.

The number of cooperatives in Indonesia currently recorded 200,808 units with 34.7 million members from various professions such as employees, teachers, farmers, fishermen and laborers in Indonesia.

The Deputy of Finance at the ministry, Choirul Djamhari said the aim of expo to popularize various products expo financing for cooperatives and SMEs, introducing the right banking products, and know more about business financing.

"The expo is an opportunity and a strategic moment for the participants to be known to the public, especially the financing products of savings and credit cooperatives so that the people know better," Djamhari said.

He added, with the participation of microfinance institutions, cooperatives and banks are expected to convince the public that the financial institution is healthy and managed by professional management.