Menkop: Indonesia Butuh 1,08 Juta Wirausaha Baru Hadapi MEA 2015
Indonesia Needs 1.08 Million New SMEs Entrepreneurs to Face the AEC 2015
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Denpasar, Bali (B2B) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) AAGN Puspayoga mendorong peningkatan wirausaha baru Indonesia, mengingat jumlahnya baru sekitar 3,87 juta atau 1,65% dari total 250 juta penduduk Indonesia. Langkah ini sangat penting mengantisipasi ´era baru´ perdagangan bebas ASEAN melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Untuk mencapai jumlah minimal dua persen, jumlah wirausaha dari total penduduk Indonesia, kita masih butuh 1,08 juta wirausaha baru, kami sangat mengharapkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat serta para pemangku kepentingan untuk turut serta memacu pertumbuhan wirausaha baru," kata Puspayoga pada ´Pelatihan Pemasyarakatan Pemahaman Koperasi Gerakan Koperasi Nasional 2015´ di Denpasar, Bali pada Kamis malam (10/4).
Puspayoga mengingatkan, peningkatan jumlah wirausaha sangat penting karena Indonesia akan menghadapi MEA 2015 yang menuntut peningkatan kualitas dan kapasitas barang dan jasa. Persaingan sumber daya manusia (SDM) pun semakin terbuka yang menuntut peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia.
Dia menambahkan, berbagai kebijakan digulirkan pemerintah untuk mempermudah terciptanya wirausaha baru, antara lain pembebasan biaya notaris untuk pengurusan izin usaha mikro, kemudahan pemberian izin bagi usaha UKM dengan hanya mengurus izin satu hari, kemudahan terhadap akses kredit ke Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Puspayoga menambahkan langkah lain pemerintah adalah akan menyalurkan permodalan kepada usaha mikro dan kecil yang tahun ini dianggarkan Rp80 miliar kepada 5.400 usaha mikro dan kecil, dengan bantuan modal maksimal Rp25 juta per usaha.
"Modal akan diberikan berdasarkan penilaian terhadap proposal yang masuk. Jika masuk kategori skala usaha kecil dan mikro bisa mendapat bantuan permodalan untuk mengembangkan usahanya," kata Menkop.
Denpasar, Indonesia (B2B) - The Indonesia Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SMEs) Minister AAGN Puspayoga encourage increase in the number of SME entrepreneurs in Indonesia, because there is currently 3.87 million or 1.65% of the total 250 million Indonesian people. It is important to anticipate the ´new era´ of ASEAN free trade through the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015.
"To achieve a minimum of two percent of the total population, we still need 1.08 million new entrepreneurs, we really hope the participation of the whole society and stakeholders to participate and stimulate the growth of new entrepreneurs," Mr Puspayoga said Puspayoga on training cooperatives and SMEs in Denpasar, Bali on Thursday night (10/4).
Mr Puspayoga reminded, increasing the number of entrepreneurs is very important because Indonesia will face AEC 2015 which requires an increase in the quality and capacity of goods and services. Competition human resources (HR) demanding an increase in the quality and competitiveness of Indonesian human resources.
He added the various policies initiated by the government to facilitate new entrepreneurs such as free notary fees micro business license, ease of licensing for SME businesses with only one day, the ease of access to credit Bank Rakyat Indonesia.
Minister said , another step that the government providing capital to small and micro businesses, this year budgeted IDR 80 billion to 5,400 micro and small enterprises, with a maximum capital of IDR 25 million per entrepreneur.
"Capital will be given based on an assessment of the submitted proposals. If in the category of small and micro-scale enterprises, will receive funding assistance to develop their business," minister said.
