Jakarta (B2B) - Publik tidak lagi mempercayai partai politik, tapi lebih percaya pada media massa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi masyarakat (Ormas), mahasiswa dan lembaga survei. Fakta itu terungkap dari 1.230 responden survei Lembaga Survei Nasional (LSN) di 33 provinsi, hanya 42,6% yang menyatakan percaya terhadap integritas partai politik, 53,9% mengaku tidak percaya, dan sisanya 3,5% mengaku tidak tahu.

Peneliti LSN Dipa Pradipta mengatakan responden LSN lebih mempercayai media massa, LSM, ormas, mahasiswa, dan lembaga survei. "Sementara 53,9 persen mengaku tidak percaya, dan 3,5 persen sisanya tidak tahu."

Menurutnya, terdapat tiga alasan dari publik yang menyatakan lunturnya kepercayaan terhadap partai politik. Pertama, banyak kader partai politik yang terjerat kasus korupsi. Kedua, responden mempersepsikan partai politik yang ada saat ini kurang peduli terhadap masalah yang dihadapi masyarakat.

"Ketiga, pengurus partai politik dianggap berperilaku pragmatis dalam menghadapi berbagai isu nasional yang sifatnya strategis. Keempat, banyak kasus yang bersifat amoral di mata publik seperti kasus perselingkuhan, poligami, skandal seks, video porno, narkoba," ungkap Dipa saat memaparkan hasil survei LSN di Jakarta, Selasa (16/7).

Dipa menambahkan, keempat alasan tersebut mengakibatkan tingkat keterpilihan partai politik melorot. "Partai politik yang tersangkut kasus korupsi atau tidak prorakyat mendapat elektabilitas rendah."