Koperasi dan UKM Diharapkan Menurunkan Gini Ratio Nasional 0,41
Cooperatives and SMEs are Expected to Lower the Level of Gini Ratio Indonesia
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM) diharapkan mampu menurunkan tingkat Gini Ratio atau ketimpangan distribusi pendapatan yang secara nasional sudah mencapai 0,41, karena tanpa KUKM dipastikan tidak ada yang namanya pemerataan ekonomi, dan bahkan jumlah wirausaha di Indonesia yang baru mencapai 1,6% dapat didorong menjadi 2%.
Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga meyakini KUKM teruji tangguh dan pemerintah harus mendukungnya dengan regulasi yang kondusif seperti mempermudah perijinan pendirian koperasi dan badan usaha UKM, dan bunga kredit usaha rakyat (KUR) berbunga rendah yang sebelumnya 22% menjadi 9%.
"Tujuan dari program kewirausahaan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mampu menurunkan tingkat kesenjangan pendapatan antara si kaya dan si miskin atau Gini Ratio," kata Puspayoga pada kegiatan 'Percepatan Penyaluran KUR 2016 dan Pengembangan Kewirausahaan' di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat, 5 Februari 2016.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi meningkat akan mendorong pembukaan lapangan kerja, dan dapat menurunkan jumlah pengangguran dan mengentaskan kemiskinan, karena program utama pemerintah adalah mendorong KUKM mengembangkan usahanya dengan mempermudah perijinan hingga di level kecamatan.
"Terkait pengurusan ijin usaha KUKM, dua provinsi yakni NTB dan Kalimantan Tengah yang menerapkan seluruh aturan pengurusan ijin usaha mikro dan kecil atau IUMK hingga di tingkat kecamatan. Itu membuktikan ada koordinasi yang baik antara gubernur dengan para bupati dan walikota di seluruh provinsinya," kata Puspayoga.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Puspayoga mengapresiasi hasil konkrit Pemerintah Provinsi NTB dalam program kewirausahaan dengan menurunkan Gini Ratio dari 0,36 menjadi 0,29 pada 2014.
Jakarta (B2B) - The cooperatives and small and medium businesses in Indonesia are expected to reduce the level of Gini Ratio of 0.41, without cooperatives and SMEs can not be achieved economic equitable distribution, while the number of entrepreneurs in Indonesia is only 1.6% of the population and will be boosted to 2%.
Cooperatives and SMEs Minister, AAGN Puspayoga believed in the existence of cooperatives and SMEs, and the government should support to facilitate the licensing of cooperatives and SMEs, and low interest rates for business credit from 22% to 9%.
"The aim of entrepreneurship program is to increase economic growth so as to reduce the level of income inequality or Gini Ratio," said Puspayoga in Mataram, West Nusa Tenggara province on Friday, February 5, 2016.
According to him, increasing economic growth will encourage job creation, and can reduce unemployment and alleviate poverty, because the government's main program is to encourage cooperatives and SMEs to develop their business to simplify the licensing process.
"The ease of business license cooperatives and SMEs, such as in West Nusa Tenggara and Central Kalimantan to facilitate SME permits at the district level. That proves the governor is able to coordinate with regents and mayors," Puspayoga said.
On that occasion, Mr Puspayoga appreciated the performance of the West Nusa Tenggara Provincial Government supports entrepreneurship, as seen in the level of Gini Ratio of 0.36 to 0.29 in 2014.
