OJK Kembangkan Pasar Obligasi Domestik Dukung Pembangunan Insfrastruktur
Indonesian Financial Service Authority (OJK) to Develop Domestic Bond Market
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung pengembangan pasar obligasi berbasis investor domestik sebagai instrumen pembiayaan jangka panjang yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur.
"Sekarang kita sedang melakukan program bersama dengan Bank Indonesia, pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan dan self regulation organization (SRO) untuk mengembangkan pasar surat utang atau obligasi," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Sabtu.
Rahmat menyebutkan, obligasi terdiri beberapa jenis yaitu surat utang negara, obligasi korporasi, dan obligasi daerah.
Menurut dia, selain merupakan instrumen jangka panjang yang diperlukan untuk pembiayaan infrastruktur, obligasi juga diperlukan untuk membantu pengembangan industri keuangan nonbank khususnya asuransi dan dana pensiun.
"Industri asuransi dan dana pensiun itu kan liabilities atau kewajibannya bersifat jangka panjang," katanya.
Ia menyebutkan selama ini penyediaan instrumen jangka panjang untuk industri asuransi dan dan pensiun masih kurang karena pasar obligasi korporasi yang belum berkembang.
"Jadi dengan adanya pengembangan pasar surat berharga tentu akan membantu industri asuransi dan dana pensiun untuk mengelola aset liabilitasnya, agar tidak mismacth aset liabilities manajemennya," katanya.
Ia menyebutkan pengembangan pasar obligasi dari sisi investor baik institusional maupun ritel harus dilakukan secara bersamaan. "Untuk investor ritel, harus lebih banyak dilakukan sosialisasi," katanya.
Menurut dia, di pasar saham, sudah banyak dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sehingga dapat berkembang lebih cepat.
Mengenai alasan pengembangan pasar obligasi didahulukan, Rahmat mengatakan, pengembangan pasar obligasi akan membantu industri asuransi dan dana pensiun. Selain itu emitennya juga bukan hanya perusahaan tetapi juga negara atau pemerintah termasuk pemerintah daerah. "Kalau emisi saham hanya perusahaan saja," katanya.
Jakarta (B2B) - Indonesian Financial Service Authority (OJK) is seeking to develop a domestic bond market to provide long term fund instrument to finance infrastructure development.
"Current we are doing a program together with Bank Indonesia, the government especially the finance ministry and self regulation organizations (SRO) to develop domestic bond market," Rahmat Waluyanto, deputy chairman the OJK Council of Commissioners said here on Saturday.
Waluyanto said said bonds consists of number of types including state bonds, corporate bonds, and regional bonds.
He said apart from being a long term instrument to finance infrastructure development, bonds are also needed to develop non bank financial sector especially insurance and pension fund industries.
"Insurance and pension fund industries are also liabilities or long term obligations in nature," he said.
He said until now long term instruments to finance insurance and non bank financial industries is not sufficiently available as corporate bond market has been developed in the country.
"Development of the securities market would certainly help insurance and non bank financial industries to manage liability assets to prevent mismatch in the management of liability assets," he said.
He said bond market by investors both institutional and retail investors should be developed at the same time, retail investors need more socialization.
Socialization and education for the people are already progressing faster in share market, he said.
He said the reason for giving priority to bond market development is that bond market development would contribute to expansion of insurance and pension fund industries.
Unlike in stock markets, the issuers are not only corporations but also the state or the government including regional administrations," he added.
