Zulkifli Hasan akan Evaluasi Kerja Sama dengan Lembaga Asing

Zulkifli Hasan to Review Cooperation with Foreign Agencies

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Zulkifli Hasan akan Evaluasi Kerja Sama dengan Lembaga Asing
Menhut Zulkifli Hasan (berdiri) dalam kunjungan di Cianjur bersama Presiden SBY (Foto: istimewa)

Jakarta (B2B) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan akan meninjau kerjasama dengan WWF dan lembaga asing lainnya karena gagal mendukung perbaikan pengelolaan hutan di Indonesia.

Menhut mengungkapkan, kondisi hutan yang dikerjasamakan dengan lembaga asing ternyata cenderung makin buruk. Contohnya apa yang terjadi di Taman Nasional Gunung Leuser, Nangroe Aceh Daroesalam, dimana pembalakan liar terus terjadi. Begitu pula yang terjadi di Taman Nasional Teso Nilo, Riau, yang dikelola secara kolaboratif dengan WWF, yang kondisinya kini semakin parah.

 “Jadi nanti kita lihat lagi bagaimana kerjasamanya,” kata dia usai meresmikan layanan perizinan satu pintu Kementerian Kehutanan, kemarin.

Menhut menjelaskan, akibat kegagalan perbaikan pengelolaan hutan secara kolaboratif tersebut, pemerintah harus menanggung beban tanggung jawab.

“Padahal dana yang mereka dapat dari luar negeri begitu besar. Tapi yang diprotes kami,” kata dia.
Menhut menyatakan dia akan segera kembali TN Teso Nilo dalam waktu dekat untuk menyelesaikan persoalan perambahan di sana.

Dia menyatakan Kementerian Kehutanan mengupayakan pendekatan persuasif dan kesejahteraan agar perambah mau keluar dari kawasan tersebut.

“Kami tidak lagi menggunakan pendekatan security, kekerasan. Tapi kesejahteraan. Makanya tidak mungkin perambah ditangkap satu-satu. Tapi kami upayakan untuk mencari lahan pengganti di luar taman nasional,” katanya.

Jakarta (B2B) - Minister of Forestry Zulkifli Hasan stated Indonesia will reconsider its cooperation with the World Wild Fund (WWF) and other foreign agencies for their failure to help manage the country`s forests effectively.

The minister  pointed out that the condition of forests jointly managed by the government and foreign agencies was worsening. For instance,  illegal logging was still taking place at the Gunung Leuser national park in Nangroe Aceh Daroesalam province and there was rampant deforestation at the Teso Nilo national park.

"Therefore, we will have to review such cooperation efforts," he explained after inaugurated an online licensing service facility here on Wednesday.

As a result of mismanagement of such forests, Zulkifli noted, the government must bear the cost of reforestation.

"Although plenty of funds have come from abroad, we will still come under fire for what has happened," he said.

Zulkifli revealed that he would soon visit the Teso Nilo national park to resolve problems relating to nomadic farming there.

He stated that the forestry ministry was making sincere efforts to peacefully relocate the nomadic farmers living in the national park.

"We have replaced repressive measures with a welfare approach. Therefore, it is impossible to force the nomadic farmers to leave the national park. We are trying to find areas outside the national park to resettle them," Zulkifli said.