LPDB KUKM Bidik Koperasi dan UKM Binaan Syarikat Islam di Jawa Barat

Indonesian Govt Supports the Development of Cooperatives and SMEs in West Java

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


LPDB KUKM Bidik Koperasi dan UKM Binaan Syarikat Islam di Jawa Barat
Direktur Utama LPDB - KUKM Kemas Danial (kanan) dan Ketua Umum DPP Syarikat Islam, Hamdan Zoelva menjawab pertanyaan pers usai penandatanganan MoU di Jakarta, Kamis (29/9) Foto: B2B/Gusmiati Waris

Jakarta (B2B) - Koperasi dan UKM binaan Syarikat Islam yang berbasis di Jawa Barat kini dapat mengakses dana pinjaman/pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kemenkop dan UKM, setelah direkomendasikan oleh organisasi ekonomi Islam tertua di Indonesia.

Direktur Utama LDPB - KUKM Kemas Danial mengatakan kerjasama pihaknya dengan Syarikat Islam menunjukkan komitmen LPDB mendukung pembiayaan koperasi dan UKM sebagai mitra strategis untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat, penyerapan tenaga kerja, penumbuhan wirausaha baru, dan pengentasan kemiskinan.

"Koperasi dan UKM merupakan ujung tombak perekonomian Indonesia dan kami berupaya mendukung koperasi dan UKM yang dibina Syarikat Islam, karena LPDB sebagai badan layanan umum dari satuan kerja kementerian idealnya harus dekat dengan users," kata Kemas Danial usai meneken memoranda kesepahaman (MoU) dengan Ketua Umum DPP Syarikat Islam, Hamdan Zoelva di Jakarta pada Kamis (29/9).

Dia mengharapkan melalui MoU tersebut koperasi dan pelaku UKM yang menjadi binaan Syarikat Islam dapat memanfaatkan dana LPDB untuk mengembangkan usahanya sehingga dapat menekan jumlah pengangguran dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Kemas mengingatkan agar koperasi yang menyalurkan dana pinjaman kepada anggota koperasi dan masyarakat dapat menekan bunga pinjaman di bawah 18% karena dengan bunga pinjaman sebesar itu pun sudah untung.

Hamdan Zoelva menyampaikan apresiasi atas dukungan LPDB yang diharapkan menjadi momentum bagi Syarikat Islam untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan, sesuai semangat pendirian organisasi ekonomi Islam tertua oleh Samanhudi pada 16 Oktober 1905 di Solo untuk mengimbangi ekspansi usaha pengusaha keturunan China pada masa kolonial Belanda, dan saat ini mempunyai enam juta anggota di seluruh Indonesia.

“Kegiatan ekonomi kerakyatan yang dibangun Syarikat Islam  merupakan gerakan rakyat yang muncul dari bawah yang sangat ditakuti Belanda pada masa penjajahan,” Hamdan Zoelva mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Jakarta (B2B) - Cooperatives and SME members of Syarikat Islam in West Java can access loan funds/financing of the Indonesia's fund management institutions lending to cooperatives and micro, small and medium enterprises (LPDB-KUMKM) as recommended by the Board of Syarikat Islam, the oldest Islamic economic organizations in Indonesia, according to Indonesian senior official.

President Director of LDPB - KUKM Kemas Danial said the cooperation with Syarikat Islam as a commitment to support the financing of cooperatives and SMEs as a strategic partner to improve productivity and competitiveness of people's economic,  employment, new entrepreneurs, and poverty alleviation.

"Cooperatives and SMEs as the spearhead of the Indonesian economy, and we support cooperatives and SMEs of Syarikat Islam because LPDB as a working unit of the ministry should be close to the users," said Mr Danial after signed memoranda of understanding (MoU) with Chairman of Syarikat Islam, Hamdan Zoelva here on Thursday (September 29).

He expects cooperatives and SMEs assisted Syarikat Islam can develop LPDB financing to expand its business to support poverty reduction in Indonesia.

Mr Danial reminded that the cooperative that provides credit to cooperative members and the public can reduce mortgage interest below 18%.

Mr Zoelva appreciate the support of LPDB as momentum for the Islamic States to develop the people's economy, according Samanhudi spirit when initiating the establishment of Islamic States on October 16, 1905 at Solo in the Dutch colonial period, and currently has six million members across the country.

"Development of the people's economy by Syarikat Islam is a movement of the people and respected by the colonial government," said Mr Zoelva who was former chairman of the Constitutional Court.