ARB Tak Layak Jadi Presiden Meskipun Populer
ARB does not Deserve to be President Despite Popular
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Hasil survei Alvara Research Center menyatakan Aburizal Bakrie (ARB) berada di peringkat teratas yakni 69% untuk kategori popularitas spontan dari pemilih kalangan menengah. Popularitas Ketua Umum Partai Golkar, ARB berada di bawah Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto yang mencapai 90,2%.
"Tetapi meskipun populer, dalam hal kelayakan dan elektabilitas ternyata 1.532 responden justru menempatkan ARB di posisi keenam dengan perolehan 6,3% dan 6,2%. Dia (ARB) memang populer, tetapi dinilai tidak layak menjadi presiden. Kasihan memang," kata kata Hasanuddin Ali, Kepala Riset Lembaga Riset Alvara Research Center kepada pers di Jakarta, Rabu (11/9).
Seperti halnya Hatta Rajasa dan Megawati Soekarnoputri, menurut Hasanuddin, ARB digolongkan sebagai tokoh nasional dari masa lalu yang mustahil menang dalam Pemilihan Presiden 2014. ARB juga dinilai sebagai tokoh yang kurang membawa gambaran pemimpin berwibawa, tegas, dan mampu melakukan perubahan.
Kriteria calon pemimpin yang diminati pemilih kalangan menengah ada pada sosok Prabowo Subianto dan Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Pola pemilihan dan kriteria kelas menengah sangat penting karena dapat mempengaruhi pemilih dari kalangan bawah dan atas.
"Mereka (kalangan menengah) yang mendorong dan mengarahkan kalangan lain. Mereka paling rasional," ujar Hasanuddin.
Alvara Research menggelar survei dengan metode wawancara tatap muka secara random di enam kota besar yaitu Jakarta dan sekitarnya, Medan, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Semarang. Responden berjumlah 1.532 orang dengan rentang usia 20 tahun hingga 54 tahun.
Jakarta (B2B) - Alvara Research Center survey states Aburizal Bakrie (ARB) were ranked in the top 69% for the category of spontaneous popularity of middle class voters. Popularity Chairman of the Golkar Party, under the ARB Chairman of the Board of Trustees Indonesia Movement Party (Gerindra) Prabowo Subianto which reached 90.2%.
"But despite his popularity, in terms of eligibility and electability turns 1,532 respondents actually put an ARB in sixth position with the acquisition of 6.3% and 6.2%. Him (ARB) is popular, but is not considered worthy of being president. Pity indeed," said Hasanuddin said Ali, Head of Research Alvara Research Center told reporters in Jakarta, Wednesday (11/9).
As well as Hatta Rajasa and Megawati Sukarnoputri, according to Hasanuddin, ARB classified as national figures from the past that is impossible to win the Presidential Election 2014. ARB is also considered as a figure who carries less authoritative overview leader, assertive, and able to make changes.
Criteria leaders coveted by the voters of the middle class is in figure Prabowo Subianto and Jakarta Governor Joko Widodo (Jokowi). Patterns and criteria for the selection of the middle class is very important, because it may affect voters for the bottom and top.
"They were (the middle class) are encourages and directs among others. They were most rational," said Hasanuddin.
Alvara Research held a survey with face-to-face interviews at random in six major cities of Jakarta and around, Medan, Surabaya, Makassar, Bandung, and Semarang. Respondent amounted to 1,532 men, aged 20-54 years.
