Kolom Agama di KTP Dikosongkan, PBNU Nyatakan Keberatan

Indonesian Largest Islamic Organization Against ID`s Religion Column Left Empty

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kolom Agama di KTP Dikosongkan, PBNU Nyatakan Keberatan
Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2014 (Foto: kompasiana.com)

Jakarta (B2B) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memprotes kebijakan Menteri Dalam Negeri yang membolehkan pengosongan kolom agama dalam kartu tanda penduduk (KTP) untuk sementara bagi penganut kepercayaan di luar agama resmi yang diakui pemerintah.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menilai kebijakan Mendagri Tjahjo Kumolo itu mencederai perasaan umat beragama di Indonesia.

"Terus terang saya kecewa dengan pernyataan (Mendagri) tersebut, karena ini mencederai perasaan umat beragama, tidak hanya Islam, tapi tentunya juga agama lain," kata Said Aqil di Jakarta, Jumat.

Menurut Said Aqil, penulisan agama di KTP adalah identitas seorang warga negara yang penting dan harus dihormati.

"Bukan untuk sombong-sombongan. Penulisan agama di KTP itu identitas yang menurut saya sangat penting," katanya.

Jakarta (B2B) - Nahdlatul Ulama, one of Indonesias largest Islamic organizations, has expressed protest to home affairs ministers decision to allow a religion column in peoples identity cards to be left empty.

The general chairman of the executive board of the organization, KH Said Aqil Siroj, said here on Friday the decision of home affairs minister Tjahjo Kumolo hurt the feeling of religious followers in the country.

"Frankly speaking I was disappointed with the ministers statement because it hurts the feeling of religious followers not only Muslims but also others as well," he said.

He said religion is an important identity which must be respected.

"It is not for showing off but it it an identity which I think is very important," he said.