Jokowi dan Bupati Bogor Tanam 10 Ribu Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Jakarta Governor and Bogor Regent Planted 10,000 Trees in Ciliwung River Upstream Area

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Jokowi dan Bupati Bogor Tanam 10 Ribu Pohon di Hulu Sungai Ciliwung
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kiri) menanam pohon kayu putih bersama Bupati Bogor Rahmat Yasin (kedua kanan) Foto: metrotvnews.com

Jakarta (B2B) - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Bupati Bogor, Rachmat Yasin secara simbolis menanam pohon kayu putih di Telaga Saat, Bogor. Rencananya, sebanyak 10 ribu pohon akan ditanam di kawasan hulu Sungai Ciliwung tersebut.

"Kenapa kita ke Bogor? Memang hulu Ciliwung ada di sini. Di Cisarua, ada di Megamendung, ada juga di Telaga Saat," kata Jokowi.

Kedua kepala daerah ini mengaku sudah memiliki solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta dan sekitarnya sehingga harus ada langkah konkret yang harus segera dikerjakan.

"Kita tidak pernah menyalahkan siapa pun. Yang di hulu itu siapa? Tetapi yang penting bagaimana kita menyelesaikan masalah dan persoalan-persoalan yang ada dan mungkin sedikit-sedikit kalau kita bisa memberikan dukungan," katanya.

Pihaknya, kata Jokowi, sengaja memilih daerah hulu untuk penanaman pohon, karena untuk mengatasi banjir harus diselesaikan mulai dari ujungnya. Sehingga dari hulu hingga hilir harus ada perbaikan.

"Masalahnya, problemnya jelas semua. Jalan keluar yang harus kita lakukan juga jelas. Mari kita sekarang bekerja," ujar Jokowi di Telaga Saat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).
 
Dikatakan Jokowi, pohon-pohon harus ditanam di kawasan lindung agar saat hujan turun air tidak terbuang ke sungai melainkan diserap tanah. Mantan Walikota Surakarta itu juga tidak mau menyalahkan siapapun dengan banjir yang melanda ibu kota.

Diakui Jokowi, kerjasama nyata antardaerah seperti ini sangat diperlukan. Karena  tidak mungkin, Jakarta bisa menyelesaikan masalah banjir sendirian. Terlebih, sejak dulu sudah banyak rencana yang dibuat tetapi tidak pernah terealisasi.

"Kita tidak usah membuat rencana-rencana lagi. Karena actionnya sudah dilakukan, tinggal diteruskan dalam jumlah yang besar," kata Jokowi.

Bupati Bogor, Rahmat Yasin menambahkan,  banjir yang terjadi di Jakarta merupakan kesalahan manusia itu sendiri dalam mengelola alam. Masyarakat, katanya, banyak yang kurang menyadari bahwa alam untuk dimanfaatkan. "Apa yang harus kita bangun, perbuat dan lakukan untuk bisa meminimalisir luapan air yang melimpah ke Jakarta sehingga Jakarta tidak sanggup mewadahi air itu yang akhirnya meluap ke mana-mana," kata Rachmat.

Ditambahkan Rachmat, penanaman pohon di daerah hulu ini harusnya tidak linier dengan pembangunan villa, melainkan harus berbanding terbalik. Sehingga ruang terbuka hijau semakin bertambah. "Jadi, jangan kita tanam pohon, tapi villa juga dibangun. Harusnya sebaliknya kita tanam pohon tapi villa-villa juga harus dibongkar," tegasnya.

Kepala Perhutani Divisi 1 Jawa Barat, Dadang Hendaris menambahkan, di Daerah Alirang Sungai Ciliwung (DAS) terdapat 36.000 hektare lahan yang terdapat  kawasan hutan konservasi yang dikelola Perhutani seluas 2.000 hektare.

Jakarta (B2B) - Jakarta Governor Joko ´Jokowi´ Widodo (Jokowi) and Bogor Regent Rachmat Yasin symbolically plant eucalyptus tree in Telaga Saat, Bogor, West Java, Tuesday (2/4). It is planned that in the nearest future, 10,000 trees will be panted there.

“We go to Bogor because the upstream of Ciliwung River is here. In Cisarua, there are Megamendung and Telaga Saat,” Jokowi said.

According to Jokowi, Ciliwung River upstream area is intentionally chosen to be planted with trees because it is where the effort to resolve flooding in Jakarta and surrounding areas starts.

“We don’t want to blame anyone. The important thing is to resolve our problems and give supports even a little,” Jokowi uttered.

Moreover, Jokowi stressed that trees must be planted in protected areas so rainwater can be absorbed into the soil and not wasted onto the river. He also does not want to blame anyone regarding the flooding that hit Jakarta.

Jokowi admitted that real cooperation with other regions is extremely needed. Or else, Jakarta will not be able to resolve flooding all by itself. “We don’t need to make plans again, because the actions are already done. We just need to continue it in large scale,” he finished.

Meanwhile, Bogor Regent Rachmat Yasin said that flooding in Jakarta happens because of human errors in managing nature. “What should we build and do to minimize overflowing water that runs off to Jakarta, until Jakarta no longer able to accommodate the water which eventually overflowing everywhere,” he expressed.

Yasin also explained that tree planting in this Ciliwung River upstream area is supposed to be not linier with villa construction, but it must be inversely. Thus, green open space will adds up. “So, don’t plant trees and then build villas. It should be the opposite, plant trees and demolish villas,” he asserted.

For information, according to head of West Java Division I Perhutani (state forest company), Dadang Hendaris, in Ciliwung River Basin Areas (DAS) there are 36,000 hectares of land with conservation forest area managed by Perhutani is as wide as 2,000 hectares.