Publik Tuding Mayoritas Politisi Munafik
Publicly Accused Majority of Politicians are Hypocritical
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Menyikapi perangai dan pernyataan para politisi kian memuakkan, membuat publik semakin tidak percaya kepada mereka. Sebagian besar publik mengatakan tidak lagi percaya kepada politisi, karena banyak perilaku elit politik yang menyimpang sehingga tidak pantas menjadi teladan masyarakat.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ruly Akbar mengatakan, hasil jajak pendapat LSI mengungkap bahwa 52,10% publik menilai perilaku politisi tidak layak menjadi teladan. Lantaran banyak politisi terlibat kasus korupsi dan kasus moral seperti perselingkuhan, dan perceraian membuat publik ragu terhadap komitmen moral mereka.
"Hanya 47,10 persen yang mengatakan mereka dapat menjadi teladan, selebihnya menyatakan politisi berperilaku menyimpang dengan etika moral dan perilaku sebagai umat beragama," kata Rully dalam paparan hasil survei LSI di Jakarta, Minggu (7/7).
Publik juga menilai, kata Ruly, politisi cenderung munafik atau lain kata dengan perbuatan. "Sebanyak 65,30 persen publik menilai perkataan politisi berbeda dengan perbuatannya. Sedangkan yagn percaya hanya 26,70% dan 8 persen menyatakan tidak tahu dan tidak peduli."
Dari sudut keyakinan sebagai umat beragama, perilaku politisi semakin memprihatinkan seakan mereka tidak takut pada ´hari pembalasan´.
"Hanya 36,5 persen publik yang menilai politisi bertindak sesuai ajaran agama, 37,5% menyatakan ucapan dan tindakan politisi menyimpang dari ajaran agama. 26% publik menyatakan tidak tahu atau tidak peduli," ungkap Ruly Akbar.
Jajak pendapat LSI tentang ketidakpercayaan publik terhadap moralitas elit politik dilakukan dengan metodologi survei multistage random sampling. Jumlah responden yang mengikuti 1.200 dengan margin of error 2,9%.
Jakarta (B2B) - Responding to mannerism, and the statement of the political elite increasingly annoying, makes public increasingly did not believe in them. Most of the public did not believe the politicians say, because a lot of the political elite deviant behavior that did not deserve to be role model society.
Researcher Indonesian Survey Circle (LSI), Ruly Akbar said by LSI poll revealed that 52.10% of public assess the behavior of politicians are did not worth being role model. Because many politicians involved in corruption cases and moral case like infidelity, and divorce were makes ��public doubts about their moral commitments.
"Only 47.10 percent said they can be an example, the rest of judging politicians with dubious moral and ethical behavior as a religious community," said Rully in exposure LSI survey results in Jakarta, Sunday (7/7).
The public was also assessed, said Ruly, politicians tend hypocritical or other words with deeds. "As many as 65.30 percent of the public assess different words with deeds politicians. While that believe only 26.70 percent and 8 percent said they not know and do not care."
Of view of religious beliefs, behaviors politicians increasingly alarming as they not afraid of the ´Day of Judgment´.
"Only 36.5 percent of the public who judge politicians acted the way of religion, 37.5% said politician´s words and actions deviated from religion. Publicly stated 26% not know or do not care," said Ruly Akbar.
LSI poll on the public´s distrust of the political elite morality performed by multistage random sampling survey methodology. The number of respondents who followed the 1200 with a margin of error of 2.9%.
