Pimpinan MPR 2014-2019 Dilantik Ketua MA

New MPR Speaker Installs by Indonesian Supreme Court Chief

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pimpinan MPR 2014-2019 Dilantik Ketua MA
Foto: viva.co.id

Jakarta (B2B) - Kelima pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2014--2019, yakni Ketua Zulkifli Hasan, dan empat Wakil Ketua, Mahyuddin, E.E Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta Odang dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali di sidang paripurna MPR, Jakarta, Rabu.

"Saudara wajib bersumpah dan berjanji sesuai agama saudara, menerapkan nilai Pancasila, mematuhi Undang-undang Dasar 1945, beserta peraturan turunan undang-undangnya," kata Hatta.

Ketua MA mengingatkan lima pimpinan MPR terpilih untuk menegakkan kehidupan demokrasi, serta konsisten untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, dan daerah untuk mewujudkan tujuan nasional.

"Saya akan terus menegakkan kehidupan demokrasi serta berbakti terhadap bangsa dan negara. Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah, untuk mewujudkan tujuan nasional," ujar kelima pimpinan MPR.

Setelah Hatta Ali menandatangani buku pelantikan tersebut, pimpinan MPR sementara Maemanah Umar, dari Fraksi Dewan Perwakilan Daerah (DPD), menyerahkan secara simbolis palu persidangan MPR.

Ketua MPR Zulkifli Hasan, dalam pidato pertamanya, berjanji akan mengutamakan kepentingan nasional, dibanding kepentingan Koalisi partai yang mengusungnya, Koalisi Merah Putih.

"Tidak ada agenda paket A (Koalisi Indonesia Hebat) dan paket B (Koalisi Merah Putih), yang ada hanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.

Agenda terpenting MPR, kata Zulkifli, adalah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2014--2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia berjanji akan mengutamakan kesuksesan pelantikan tersebut.

"Mari kita sukseskan pelantikan ini, untuk kepentingan nasional dan NKRI," ujar dia.

Sebelumnya, mayoritas politisi Koalisi Merah Putih (KMP) berhasil meraih empat kursi pimpinan MPR 2014--2019, bersama satu wakil DPD Osman Sapta Odang setelah mengungguli paket calon pimpinan dari partai Koalisi Indonesia Hebat, dalam pemungutan suara (voting) di sidang paripurna MPR.

Paket pimpinan dari KMP yakni Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional, Mahyiddin dari Partai Golkar, E.E Mangindaan dari Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Oesman Sapta Odang yang merupakan wakil DPD, mendapat 347 suara dari total 678 suara yang diberikan anggota MPR pada sidang paripurna.

Sedangkan, paket pimpinan Koalisi Indonesia Hebat yang terdiri dari adalah Calon Ketua, Oesman Sapta Odang dari DPD, dan empat Calon Wakil Ketua yakni Ahmad Basarah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Imam Nahrawi dari Partai Kebangkitan Bangsa, Patrice Rio Capella dari Partai Nasional Demokrat, dan Hazrul Azhar dari Partai Persatuan Pembangunan, mendapat 330 suara. Adapun satu suara lainnya dinyatakan abstain. 

Jakarta (B2B) - New speaker and four deputy speakers of the Peoples Consultative Assembly (MPR) for the 2014-2019 period was installed by Chief of the Indonesian Supreme Court (MA) Hatta Ali in here early Wednesday.

"You are obliged to take the oath of office and vow in accordance with your religions, apply the Pancasila values, abide by the 1945 Constitution and its consequent Laws," Hatta Ali said.

Zulkifli Hasan, the current forestry minister and politician from the National Mandate Party (PAN), was elected new MPR speaker following a voting during the plenary meeting of the MPR.

The new four deputy speakers are Mahyuddin of Golkar Party, E.E Mangindaan of the Democratic Party (PD), Hidayat Nur Wahid of the Prosperous Justice Party (PKS), and Oesman Sapta Odang of the Regional Representative Council (DP).

New MPR Speaker Zulkifli Hasan in his first speech promised he would prioritize national interests above the interests of political parties Red and White Coalition that supported him.

"There is no more the agenda of Package A (Great Indonesia Coalition) nor Package B (Red and White Coalition). There is only (the agenda of) the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI)," he said.

On October 20, the MPR speaker is scheduled to inaugurate new Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) and Vice President M Jusuf Kalla.

"Lets make the inauguration a success, for the sake of the nation and NKRI," he stated.

The Red and White Coalition (KMP) led by former general Prabowo Subianto, was victorious again in the election for the MPR leaders, after a sweeping victory in earlier election for the parliamentary leaders.

The process of election from Tuesday night until early in the morning on Wednesday ended with the winning coalition was favored with 347 votes against the Great Indonesia Coalition supporting president elect Joko Widodo that garnered 330 votes.

Osman Sapta, the only candidate from DPD in the election, was named candidate for speaker by the defeated coalition, but he was also named one of the deputy speakers of the winning coalition.

MPR, which is one of the countrys highest institutions, is made up of the whole members of the Parliament and DPD with the authority to amend and make the Constitution.