Ironis, Ibu Rumah Tangga Penderita HIV/AID Lebih Banyak dari PSK
Ironic, More Housewives Suffer from HIV/AIDS than Prostitutes
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) - Ibu rumah tangga yang terkena HIV/AIDS ternyata jumlahnya justru lebih tinggi daripada wanita pekerja seks komersial (PSK). Kondisi itu terjadi lantaran seringkali wanita tidak berdaya ketika sang suami menolak memakai kondom ketika berhubungan intim.
"Hal ini ironis karena ibu rumah tangga cenderung berada pada lingkungan yang tidak beresiko. Ibu rumah tangga dengan HIV apabila hamil dapat mudah menularkan ke anak yang dikandungnya, meskipun ada kemungkinan tidak," kata Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi kepada pers di Jakarta, Jumat (30/11) dalam menyambut Hari AIDS Sedunia yang akan jatuh hari ini.
Menurutnya, hal itu pula yang melatarbelakangi tema yang diusung pada Hari AIDS Sedunia 2012 yang bertepatan pada 1 Desember, hari ini yakni "Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS". Hari Peringatan Nasional ini akan ketuai oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Menurut Menteri Nafsiah, perlindungan terhadap wanita dan anak terhadap HIV/AIDS sangat berkaitan dengan kesadaran pria dalam melakukan hubungan seks beresiko. Oleh karena itu, penanganan hulu agar pria sebaiknya mendekatkan diri dengan agama dan mencintai keluarganya sangat disarankan.
Namun jika hal itu terlalu sulit dilakukan maka perlunya penanganan hilir, yaitu kesadaran pemakaian kondom. Pentingnya kesadaran bagi pria yang melakukan seks beresiko dalam menggunakan kondom perlu ditekankan.
"Pria memiliki kecenderungan untuk membayar tinggi supaya enak, tapi dengan membayar sedikit lebih banyak 10.000-15.000 (untuk pembelian kondom) dia sudah bisa menyelamatkan bangsa, negara, serta keluarganya," ungkap menteri kesehatan.
Jakarta (B2B) - More housewives suffer from HIV/AIDS than prostitutes. It happens because women often can do nothing when their husbands refuse to wear condom in sexual intercourse.
“This is ironic because housewives tend to be in non-risky environment. Housewives suffering from HIV, when getting pregnant, can transmit the disease to her baby, although it may not happen,” said Minister of Health, Nafsiah Mboi, to reporters in Jakarta on Friday (30/11) in the event of World AIDS Day.
She argued that it became the reason for the theme promoted on the World AIDS Day on December 1, namely Protect Women and Children from HIV and AIDS. The National Day will be led by Minister of Women Empowerment and Child Protection.
According to the Minister, protection on women and children from HIV/AIDS is very much related to men’s awareness in having sexual
risky behavior. Hence, prevention treatment for men is to improve faithfulness and love his family.
But if it is difficult to do, there needs to be curative treatment such as condom use. Then importance for men to wear condom while having sexual risky behavior needs to be highlighted.
“Men have tendency to pay more for satisfaction, by paying a bit more (Rp 10-15 thousand for condom), he can save the nation, the state, and his family,” said the Minister.
