Survei KPK Temukan Belum Ada Daerah Bebas Korupsi
KPK Surveys Find No Corruption Free Area
Reporter : Ali Nugroho
Editor : Hari Utomo
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) - Hasil Survei Integritas (SI) dan Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyimpulkan, hingga saat ini belum ada satu pun daerah yang dapat dijadikan contoh sebagai daerah yang terbebas dari praktik korupsi.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan kesimpulan melalui dua mekanisme survei KPK dan berlangsung sejak 2008 bertujuan menguji bagaimana pengguna layanan publik suatu daerah. Survei kedua menguji kinerja pemerintah daerah untuk untuk melakukan upaya pencegahan korupsi dengan parameter tertentu.
"Dari kedua survei, tidak ada daerah yang sempurna untuk memenuhi kriteria guna dijadikan patokan bagi daerah lainnya," tandas Adnan di Jakarta, Jumat (9/11/2012).
Survei yang menerapkan skala 0 hingga 10 tersebut, ungkap Adnan, rata-rata daerah yang disurvei hanya mengoleksi poin 6. Padahal dalam penilaian ini, KPK sudah menggunakan standar yang minim. Namun diakuinya, KPK baru menerapkan checklist dan belum implementasi.
Dari penilaian dua survei itu, lanjut Adnan, masyarakat bisa menilai kepemimpinan seorang kepala daerah. Kendati begitu, dia tak mempermasalahkan jika hasil positif suatu daerah, dijadikan sebagai landasan bagi seorang kepala daerah untuk melakukan kampanye untuk mengikuti pilkada putaran selanjutnya.
"Silakan saja kalau memang bagus hasilnya kan bisa digunakan untuk kampanye. Tapi kalau memang buruk ya masyarakat bisa melihat ini," kata Adnan.
Ilustrasi: pdk.or.id
Jakarta (B2B) - The result of Integrity Survey and Anti Corruption Initiative Assessment conducted by Corruption Eradication Commission concludes that until now there are not any areas yet that can be made as an example of corruption free area.
Deputy Head of KPK Adnan Pandu Praja said that the conclusion drawn based on 2 KPK’s survey mechanisms already carried out since 2008 aims at testing users of public facility in an area. The second survey tested on the performance of local administration in undertaking efforts to prevent corruption based on certain indications.
“Based on the two surveys, there is no single area that meets the criteria of being a prototype area,” said Adnan in Jakarta on Friday (9/11).
The survey, putting a scale from 0-10, Adnan said, on average, the surveyed areas only collect 6 points, whereas in this assessment, KPK uses minimum standard. Yet, he admitted that KPK has just used checklist and is yet to implement it.
Based on the surveys, Adnan continued, people can judge the performance of a regional leader. Nevertheless, he does not mind that positive performance would be made as a campaign tool by a leader to promote in the next round of election.
